Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah menguat seiring delegasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan segera bertemu.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS di tengah harapan investor akan meredanya tensi China-AS, dengan kedua delegasi akan bertemu segera dan Trump akan bertemu Xi,” ujarnya di Jakarta, Selasa.
Mengutip Anadolu, Trump mengatakan bahwa dirinya akan bertemu Presiden China di Korea Selatan.
Presiden AS berharap dapat mencapai kesepakatan yang adil dengan Beijing pasca-pertemuan itu, dan diyakini akan memiliki hubungan yang sangat baik dengan China.
Trump juga menyatakan telah diundang untuk mengunjungi China dan berencana untuk melakukan perjalanan tersebut di awal tahun depan.
“Trump memastikan investor dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Pembahasannya sangat luas terutama mineral langka. Jadi, kecil kemungkinan akan ada terobosan atau deal yang signifikan, namun investor cukup senang jika tidak terjadi eskalasi saja,” ujar Lukman.
Meninjau sentimen lainnya, investor tengah wait and see menantikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Rabu (22/10), dan data inflasi AS akhir pekan ini.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.500-Rp16.600 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta, menguat sebesar 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.568 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.575 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat seiring perundingan AS-China tetap sesuai rencana
Baca juga: Rupiah pada Selasa pagi menguat jadi Rp16.568 per dolar AS
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.