Rusia sebut label sponsor terorisme dari AS rusak dialog bilateral

Moskow (ANTARA) - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zhakarova pada Jumat mengatakan bahwa penetapan negaranya sebagai "negara sponsor terorisme" oleh AS merupakan upaya untuk merusak dialog antara Moskow dan Washington, termasuk mengenai isu reunifikasi keluarga.

Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS pada Rabu (22/10) mendukung rancangan undang-undang yang bertujuan untuk menetapkan Rusia sebagai negara sponsor terorisme.

Selain itu, RUU tersebut juga bermaksud meningkatkan proses penyitaan aset Rusia yang dilumpuhkan guna mendukung Ukraina, dan untuk menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan China atas dugaan dukungan mereka terhadap militer Rusia.

"Kami memandang inisiatif legislatif ini sebagai upaya untuk merusak dialog yang telah terjalin antara Rusia dan Amerika Serikat, termasuk mengenai isu reunifikasi anak-anak yang, karena berbagai alasan, kehilangan kontak dengan keluarga mereka selama konflik di Ukraina," ujar Zakharova dalam sebuah pernyataan.

Ibu Negara AS Melania Trump baru-baru ini bergabung dalam proses reunifikasi keluarga ini, yang menegaskan bahwa Rusia menunjukkan kesediaan untuk memberikan informasi yang objektif dan terperinci tentang anak-anak tersebut, kata juru bicara tersebut.

"Kami yakin bahwa menjalin kontak langsung dengan pihak Amerika tidak hanya akan memfasilitasi reunifikasi keluarga, tetapi juga memberi informasi kepada masyarakat internasional tentang situasi sebenarnya," tambah Zakharova.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti

Baca juga: Putin: Sanksi baru AS takkan berdampak signifikan pada ekonomi Rusia

Baca juga: China respon Trump soal Xi Jinping berpengaruh besar atas Putin

Baca juga: Trump desak Rusia-Ukraina hentikan perang di garis depan

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.