Istanbul (ANTARA) - Rusia akan menyesuaikan pendekatan militernya di sepanjang perbatasan dengan Finlandia karena keanggotaan negara itu di NATO, kata Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev pada Jumat (5/9) di Svetogorsk, wilayah Leningrad.
"Walau bagaimanapun, kami akan bersiap menghadapi perubahan yang terjadi – dan juga dalam hubungan kami. Karena kami tidak dapat mengabaikan fakta bahwa Finlandia saat ini merupakan anggota Aliansi Atlantik Utara," ujar Medvedev kepada para wartawan, menurut beberapa komentar yang dipublikasikan di platform media sosial Rusia, VKontakte.
"Hal ini menentukan perubahan dalam pendekatan militer kami terhadap pengaturan perbatasan dan penolakan terhadap kemungkinan tindakan yang tidak bersahabat,” tambahnya.
Mantan kepala negara Rusia itu juga menyasar "koalisi kehendak" yang dipimpin Barat, yang bertemu di Paris pada Kamis untuk membahas dukungan militer bagi Ukraina.
Medvedev menyebut inisiatif itu "omong kosong", dengan mengatakan: "Ini omong kosong, ajaran sesat. Apa yang mereka lakukan—dalam bahasa Inggris—bualan atau isapan jempol belaka, sebut saja sesukamu," ujarnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, mengumumkan bahwa 26 negara telah mengonfirmasi kesiapan untuk mengirim kontingen militer ke Ukraina setelah gencatan senjata atau kesepakatan damai dicapai.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga hadir, dengan total 35 negara terwakili.
Medvedev juga menolak usulan "jaminan keamanan" untuk Kiev, dengan menyatakan bahwa hal tersebut tidak akan ada gunanya.
Finlandia resmi bergabung dengan NATO pada April 2023, mengakhiri puluhan tahun ketidakberpihakan militer.
Keanggotaannya memperluas wilayah perbatasan aliansi tersebut dengan Rusia lebih dari 1.300 kilometer, dan Moskow berulang kali menyebut wilayah perbatasan tersebut sebagai masalah keamanan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Rusia: Swedia siapkan rute militer ke Finlandia, negara-negara Baltik
Baca juga: Indonesia, Finlandia berkomitmen perkuat kerja sama transisi energi
Baca juga: Surabaya jajaki kerja sama 'Sister City' dengan Finlandia
Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.