Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Hery Gunardi mengatakan stimulus fiskal yang lebih agresif dan tepat sasaran menjadi harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester II 2025 di tengah berbagai tantangan.
"Salah satu harapan kita itu adalah stimulus fiskal yang akan lebih agresif dan tepat sasaran pada semester II 2025 nanti, karena ruang kebijakan fiskal masih sangat leluasa. Terlihat dari besarnya uang bersih pemerintah di Bank Indonesia mencapai sekitar Rp572 triliun," katanya dalam "Perbanas Review of Indonesia's Mid-Year Economy (PRIME) 2025", yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Pada tahun ini, Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,75 persen menjadi 2,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga turut dipangkas juga dari 5,1 persen menjadi 4,7 persen.
Laju penyaluran kredit industri perbankan nasional pun mengalami hal serupa, yakni sekitar 7,8 persen year on year (yoy) hingga akhir Juni 2025 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 10,5 persen.
"Dengan berbagai tantangan seperti melambatnya pertumbuhan ekonomi pada semester I 2025 ini yang diikuti dengan perlambatan pertumbuhan kredit serta berbagai tantangan, seharusnya kita masih punya peluang tumbuh lebih baik pada semester II ini, masih ada hope ya di semester II 2025," ungkap Hery.
Sejumlah stimulus yang telah digelontorkan pemerintah pada semester II 2025 adalah diskon tiket, diskon tarif tol, bantuan sosial sembako dan beras, bantuan subsidi upah (BSU), hingga diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp24,44 triliun.
Paket stimulus ekonomi triwulan II digelontorkan untuk bulan Juni dan Juli 2025, sedangkan realisasi per Juni 2025 telah mencapai Rp13,6 triliun.
Berdasarkan hasil perhitungan Perbanas, paket stimulus ekonomi jilid II diperkirakan dapat menambah pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 0,09 persen dari baseline di tahun ini 4,79 persen.
Artinya, kebijakan stimulus jilid II berdampak positif terhadap perekonomian kendati relatif terbatas.
"Terdapat beberapa program unggulan Bapak Presiden Prabowo yang juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di semester II nanti, yaitu Makan Bergizi Gratis, kemudian program 3 juta rumah yang sekarang mulai berjalan. Kami meyakini multiplier effect dari program tersebut cukup besar terhadap perekonomian dijalankan secara efektif dan tepat sasaran," ucap dia.
Baca juga: Perbanas prediksi rupiah Rp16.300--Rp16.700 per dolar AS pada 2025
Baca juga: Perbanas proyeksi ekonomi 2025 tumbuh 4,8 persen plus minus 0,1 persen
Baca juga: Perbanas: Indonesia masih beruntung di tengah gejolak ekonomi global
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.