Khartoum, Sudan/Istanbul (ANTARA) -
Otoritas Penerbangan Sipil Sudan, Senin (20/10) mengumumkan Bandara Internasional Khartoum akan dibuka kembali untuk penerbangan domestik mulai Rabu, setelah ditutup selama 30 bulan akibat konflik berkepanjangan di negara itu.
“Badan Penerbangan Sipil mengeluarkan pemberitahuan tentang dimulainya kembali penerbangan domestik di Bandara Internasional Khartoum mulai Rabu, 22 Oktober, sesuai dengan prosedur operasional yang telah disetujui,” demikian laporan kantor berita resmi SUNA.
Keputusan tersebut menegaskan kesiapan bandara untuk menerima penerbangan secara bertahap setelah seluruh persiapan teknis dan operasional selesai dilakukan, tambah laporan itu.
Pengumuman itu menandai pertama kalinya Bandara Internasional Khartoum kembali beroperasi setelah lebih dari dua setengah tahun ditutup akibat konflik antara militer Sudan dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
Sejak April 2023, bentrokan antara tentara dan RSF telah menewaskan lebih dari 20.000 orang dan membuat sekitar 14 juta penduduk mengungsi, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan otoritas lokal.
Namun, penelitian dari sejumlah universitas di Amerika Serikat memperkirakan jumlah korban tewas sebenarnya mencapai sekitar 130.000 orang.
Pada 27 Maret lalu, militer Sudan menyatakan telah merebut kembali seluruh wilayah pertahanan terakhir RSF di Provinsi Khartoum, termasuk bandara, sejumlah fasilitas keamanan dan militer, serta beberapa kawasan di timur dan selatan ibu kota untuk pertama kalinya sejak konflik pecah pada April 2023.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Wabah kolera memburuk di Sudan karena hancurnya sistem kesehatan
Baca juga: WHO sebut 25 juta orang menderita kelaparan di Sudan
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.