Sukseskan Program MBG, Polri Berkomitmen Jaga Distribusi dan Mutu Pangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menegaskan komitmennya dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan oleh Pemerintah. Kasatgas MBG Polri Irjen Pol Nurworo Danang menuturkan, keterlibatan Polri dalam program ini tidak hanya memastikan distribusi berjalan tepat sasaran, tetapi juga menjaga mutu dan keamanan pangan melalui 672 Satuan Pelayanan Program Gizi (SPPG) yang dikelola di berbagai daerah.

"Keterlibatan Polri sampai ke tingkat polres untuk MBG sejalan dengan tugas Polri memberikan pelayanan pada masyarakat. Kami juga melibatkan Polres sebagai garda terdepan memberikan pelayanan kepada masyarakat, bukan hanya soal penegakan hukum, namun juga humanis dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat soal perbaikan gizi. Tentu ini harus dikelola dengan baik, dengan standar tinggi," tegas Nurworo, kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (24/10/2025).

Selain itu, Nurworo juga menjelaskan bahwa pihaknya terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjalankan program ini. Baik dengan pemerintah pusat dan daerah, lembaga dan kementerian terkait, akademisi dan juga riset demi mencari tata kelola yang baik dalam pengelolaan SPPG.

"Selain ikuti standar oleh BGN, kami juga melakukan inovasi pelayanan, bukan hanya pelayanan MBG, namun ada inovasi pada penerima manfaat dengan edukasi," rinci Nurworo.

Nurworo merinci, edukasi yang diberikan termasuk soal pangan lokal, pola gizi seimbang, dan disiplin saat makan, serta menjaga kesehatan. Hal ini dilakukan demi masa depan generasi unggul, demi Indonesia Emas 2045.

Adapun demi menjamin mutu, Nurworo memastikan Polri menerapkan standar yang ketat. Menurutnya, hal ini dilakukan bukan hanya untuk mengejar kuantitas, namun juga kualitas, termasuk standar kelayakan dapur yang harus bersertifikasi, tentang higienitas dapur hingga pengolahan limbah, serta melibatkan edukasi gizi dan pola hidup sehat bagi anak-anak penerima manfaat.

"Sebelum melakukan, kami melakukan operasional untuk mengecek SPPG sudah sesuai standar bangunan, peralatan dapur, relawannya, diasesmen, dan dipastikan tidak ada penyakit menular dari relawan," jelas Nurworo.

Di sisi lain, Nurworo juga memastikan bahwa tugas Polri bukan hanya penegakan hukum dalam penanganan MBG, namun ikut dalam pengawasan, penyelidikan jika ada hal terkait tata kelola tidak sesuai norma. Termasuk juga ikut terlibat langsung dalam pembangunan SPPG agar bisa tercapai target pemerintah.

"Harapannya target yang dipasang pemerintah bisa tercapai, sasaran penerima juga bisa secara cepat tercapai. Ini tanggung jawab kami, demi menjaga ekosistem dan keberlanjutan, termasuk juga menjaga pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mengurangi gangguan kamtibmas," pungkas Nurworo.

Untuk diketahui, saat ini Polri telah membangun 672 SPPG di berbagai wilayah. Kehadiran infrastruktur ini dinilai memperkuat pelayanan publik, khususnya bagi masyarakat penerima manfaat program MBG. Secara rinci, yang sudah beroperasi 231 SPPG, 60 persiapan, dan pembangunan 381.

Ke depan ditargetkan akan ada 1.500 pembangunan baru di seluruh, dengan setiap Polres membangun tiga SPPG, sehingga setidaknya ada 2.300.000 penerima manfaat. Sejak awal 2025, Polri membangun SPPG membangun di Pejaten dan Cipinang. Adapun hingga Juli telah membangun 139 SPPG.

Polri berkomitmen memastikan seluruh tahapan pelaksanaan program berjalan lancar dan tepat sasaran, sekaligus memperkuat kehadiran negara dalam pelayanan sosial yang berkeadilan dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.

(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pemerintah Salurkan MBG, Ini Sasarannya