TENTARA Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB OPM mengeksekusi dua personel Brigade Mobil Polri di kilometer 128 Jalan Trans Nabire-Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. Juru bicara markas pusat TPNPB Sebby Sambom mengatakan, selain membunuh, milisi TPNPB dari Kodap VII Intan Jaya merampas dua pucuk senjata serbu jenis AK dari tangan dua personel Brimob itu.
"Kami siap bertanggung jawab. Karena itu mengiimbau agar militer dan Polri tidak melampiaskan kekerasan kepada warga sipil, kami pelakunya," kata Sebby melalui pesan WhatsApp, Rabu, 13 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Sebby menjelaskan eksekusi yang dilakukan milisi TPNPB kepada dua personel Brimob pada Rabu pagi dilakukan dalam rangka mengusir TNI-Polri dari wilayah Nabire. Sebab, menurut dia, selain menduduki gereja dan melakukan kekerasan terhadap warga sipil Papua, TNI-Polri telah melanggar ketentuan karena telah memasuki zona konflik Papua yang sebelumnya telah diperingatkan oleh TPNPB. "Kami sudah peringatkan, jadi silakan patuhi," ujar dia.
Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani; Kepala Satgas Humas Damai Cartenz Komisaris Besar Yusuf Sutejo dan Kepala bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Cahyo Sukarnito belum menjawab pesan konfirmasi yang dikirimkan Tempo melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.
Namun, berdasarkan unggahan di akun media sosial @brimob_poldapapua, dua personel yang dibunuh milisi TPNPB di Jalan Trans Nabire berasal dari Kompi 4 Batalyon C Satuan Brimob Polda Papua. Dua personel itu bernama Brigadir Arif Maulana dan Brigadir Dua Nelson Rumaki. "Semoga amal ibadahnya diterima Tuhan yang maha esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta keikhlasan," tulis keterangan unggahan itu, dilihat Tempo pada Rabu.
Sebelumnya, TPNPB telah merilis sembilan wilayah di Papua yang telah ditetapkan sebagai zona konflik. Wilayah itu antara lain: Kabupaten Yahukimo; Pegunungan Bintang; Nduga; Puncak Jaya; Intan Jaya; Maybrat; Dogiyai; Paniai; dan Deiyai.
Menurut Sebby, dua personel Brimob tersebut telah memasuki zona perang di Jalan Trans Nabire yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Dogiyai. "Kami sudah peringatkan sejak lama untuk tidak memasuki wilayah tersebut. Segera evakuasi warga sipil non-Papua keluar dari wilayah kami," kata Sebby.