Trump Dapat Donasi Anonim Rp2,15 Triliun, Mau Dipakai Gaji Militer

2 days ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Donald Trump berencana menyalurkan donasi sebesar US$130 juta, atau setara Rp 2,15 triliun (asumsi kurs Rp 16.613 per US$), dari 'teman' anonim presiden Amerika Serikat (AS) untuk membayar gaji anggota militer selama government shutdown. Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Departemen Pertahanan AS pada Jumat (24/10/2025) lalu.

"Sumbangan itu dibuat dengan syarat bahwa dana itu digunakan untuk mengimbangi biaya gaji dan tunjangan anggota," kata kepala juru bicara Pentagon Sean Parnell, dilansir CNN International, Sabtu (25/10/2025).

Langkah tersebut dinilai menjadi sesuatu yang tidak biasa, karena pendanaan militer umumnya berasal dari anggaran publik yang disetujui oleh Kongres AS. Keputusan tersebut juga menimbulkan pertanyaan tentang identitas dan motivasi sang donor yang bersedia memberikan sumbangan hingga sembilan digit kepada pemerintah.

Meski jumlahnya besar, donasi US$130 juta itu tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap gaji sekitar 1,3 juta anggota militer aktif, yang jika dibagi rata hanya setara dengan sekitar US$100 per orang.

Adapun, para anggota Kongres dari kedua partai mengatakan pada Jumat bahwa mereka masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari pihak administrasi terkait detail sumbangan tersebut, namun sejauh ini belum menerima informasi apa pun.

Pihak Demokrat juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai legalitas donasi itu. Mereka berpendapat bahwa otoritas penerimaan hadiah yang dikutip oleh Pentagon hanya memperbolehkan pemberian untuk tujuan tertentu, seperti pendanaan sekolah militer, rumah sakit, pemakaman, atau untuk membantu anggota pasukan yang terluka maupun keluarga mereka yang gugur saat bertugas.

Donasi semacam itu juga dinilai bisa menghadapi pembatasan tambahan jika berasal dari pemerintah atau organisasi asing.

"Menggunakan sumbangan anonim untuk mendanai militer kita menimbulkan pertanyaan yang mengganggu tentang apakah pasukan kita sendiri berisiko benar-benar dibeli dan dibayar oleh kekuatan asing," ujar Senator Delaware Chris Coons, Demokrat terkemuka di subkomite alokasi pertahanan Senat.

Selain itu, sejumlah pakar anggaran juga mempertanyakan apakah penggunaan donasi tersebut melanggar Undang-Undang Antidefisiensi, yang melarang lembaga federal menggunakan dana di luar batas yang telah dialokasikan untuk mereka. Pihak Demokrat menuduh pemerintahan Trump beberapa kali melanggar undang-undang ini selama penutupan pemerintahan, termasuk saat memecat ribuan pegawai federal.

"Undang-Undang Antidefisiensi secara eksplisit bahwa sumbangan pribadi tidak dapat digunakan untuk mengimbangi penyimpangan dalam alokasi. Saya pikir mereka bisa menerimanya tetapi mereka tidak bisa menggunakannya untuk tujuan itu karena hukumnya sangat jelas," kata Bill Hoagland selaku mantan pembantu anggaran Senat GOP yang kini menjabat sebagai wakil presiden senior di Pusat Kebijakan Bipartisan.

Sehari sebelumnya, Donald Trump sempat menggembar-gemborkan sumbangan US$130 juta tersebut, yang ia klaim berasal dari seorang temannya dan ditujukan untuk menutupi kekurangan pendanaan militer. Namun, dia menolak mengungkapkan identitas donor itu, dengan alasan tidak benar-benar menginginkan pengakuan.

Saat dimintai penjelasan tentang identitas donor dan kemungkinan adanya hubungan dengan kepentingan asing, juru bicara Gedung Putih justru mengarahkan pertanyaan ke Pentagon dan Departemen Keuangan. Namun, Pentagon kembali merujuk pertanyaan itu ke Gedung Putih, sementara Departemen Keuangan tidak segera memberikan tanggapan.

Pentagon hanya menyebut bahwa donasi tersebut merupakan kontribusi "anonim" dan belum menanggapi pertanyaan mengenai apakah mereka akan memberikan penjelasan resmi kepada Kongres terkait penggunaannya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Trump Bikin Gebrakan Lagi, Ganti Nama Pentagon Jadi Departemen Perang

Read Entire Article