Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Prabowo resmi menyampaikan Nota Keuangan RUU APBN 2026 kepada DPR RI dalam Sidang Tahunan DPR RI pada 15 Agustus 2025.
Pemerintah RI menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2026 sebesar 5,4%, inflasi di kisaran 2,5%, nilai tukar dipatok Rp16.500 per Dolar AS hingga suku bunga SBN 10 tahun di 6,9%.
Menilik asumsi dasar makro ekonomi RI dalam RAPBN 2025, Dean & CEO Asian Development Bank Institute (ADBI), Bambang Brodjonegoro cukup konservatif seperti lifting minyak di 610 ribu barel per hari hingga nilai tukar dan inflasi.
Namun Bambang menilai asumsi pertumbuhan ekonomi di 5,4% akan banyak menimbulkan diskusi mengingat target ini lebih tinggi dari pada 2025 sehingga memerlukan ekstra usaha yang lebih keras.
Diperlukan upaya mendorong ekonomi di segala aspek, baik lewat belanja pemerintah hingga investasi. Seperti apa fokus kebijakan yang perlu didorong pemerintah RI memenuhi target RAPBN 2025?
Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Dean & CEO Asian Development Bank Institute (ADBI), Bambang Brodjonegoro dalam Special Reports Merdeka, CNBC Indonesia (Minggu, 17/08/2025)