Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp Web yang sebelumnya sempat error, saat ini sudah kembali normal, Selasa (9/9/2025) malam.
Berdasarkan percobaan yang tim Tekno Liputan6.com lakukan, kini riwayat chat sudah bisa di-scroll dengan normal.
Hal ini pun diakui oleh salah seorang pengguna WhatsApp Web. "Ya, sekarang saya sudah bisa scroll layar di WhatsApp Web," ujar Deny kepada Tekno Liputan6.com.
Pengguna lainnya, Adit, juga membenarkan hal tersebut. Ia mengaku layanan WhatsApp versi desktop tersebut sudah kembali normal.
"Iya nih, sekarang saya juga sudah bisa scroll riwayat chat di WhatsApp Web," ucapnya.
Sebelumnya, beberapa pengguna merasa gangguan yang dirasakan disebabkan berasal dari perangkat pribadi, roda tetikus (mouse), sehingga memaksa mereka melakukannya secara manual saat ingin scroll riwayat chat.
Kemudian, sebagian besar pengguna menyadari bahwa WhatsApp Web error terjadi secara luas.
Sayangnya, hingga berita ini naik, pihak Meta selaku induk dari WhatsApp, belum memberikan pernyataan resmi sehingga belum diketahui penyebab pasti WhatsApp Web Error.
Ini Dugaan Penyebab WhatsApp Web Error
Sejumlah pengguna WhatsApp Web mengeluhkan adanya gangguan yang membuat mereka tidak bisa scroll (menggulir) layar obrolan. Apa peyebabnya?
Mengutip Hindustan Times, Selasa (9/9/2025), pengamat teknologi mencatat bahwa gangguan WhatsApp Web error ini sering muncul setelah pengguna membuka panel stiker atau emoji di dalam obrolan.
Beberapa pengguna melaporkan bahwa me-refresh (memuat ulang halaman) dapat mengatasi masalah ini untuk sementara waktu.
Selain itu, sebagian pengguna WhatsApp lain menyarankan untuk menghindari penggunaan stiker sampai perbaikan bug resmi diluncurkan.
Masalah WhatsApp Web error sebenarnya bukan hal baru. Beberapa utas Reddit pada tahun lalu juga pernah membahas masalah serupa.
Pengguna mengeluhkan pergeseran layar yang 'melompat' secara acak atau layar chat tak bergeser saat sedang digulir. Solusi yang pernah dibagikan pada saat itu adalah dengan mengubah ukuran jendela peramban atau menekan tombol “Alt” saat menggulir.
Hingga berita ini naik, Meta sebagai induk WhatsApp, belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait masalah ini.
Keluhan Warganet di X
Mulanya, sejumlah pengguna merasa gangguan yang dirasakan disebabkan berasal dari perangkat pribadi, roda tetikus (mouse), sehingga memaksa mereka melakukannya secara manual saat ingin scroll riwayat chat.
Kemudian, sebagian besar pengguna menyadari bahwa WhatsApp Web error terjadi secara luas. Tim Tekno Liputan6.com pun melakukan percobaan secara langsung, dan menemukan kendala serupa.
Fungsi scroll pada WhatsApp Web terkadang tidak berfungsi dengan normal dan harus menggulir riwayat chat secara manual menggunakan kursor.
Pantauan Tekno Liputan6.com, masalah ini juga ramai dikeluhkan pengguna WhatsApp di platform X.
"Ini whatsapp web kenapa ga bisa scroll?," tanya @bucl***
"Capek banget sama whatsapp di web ga bisa di scroll terus, harus refresh beberapa menit kemudian ga bisa lagi," keluh @mut***
"Fitur scroll di whatsapp web ga bisa huffftt, sangat sangat menghambat mobilitas," timpal @sif***
Ratusan Pengguna WhatsApp Jadi Korban Spionase, Siapa Saja yang Kena?
Di sisi lain, WhatsApp menemukan serangan siber spionase tingkat tinggi yang memanfaatkan celah keamanan di aplikasi WhatsApp dan perangkat Apple untuk meretas target.
Dalam pernyataan singkat yang dirilis belum lama ini, WhatsApp menyatakan telah menambal kerentanan yang memungkinkan peretas mengeksploitasi celah kedua pada perangkat Apple dan mengambil alih kendali.
Menurut WhatsApp, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (1/9/2025), kurang dari 200 pengguna di seluruh dunia kemungkinan terdampak serangan ini.
Seorang peneliti dari Amnesty International, Donncha O'Cear Total, mengungkapkan bahwa timnya telah mulai mengumpulkan data forensik dari korban potensial.
Melalui unggahan di platform X, O'Cear Total menyebut tanda-tanda awal menunjukkan peretasan ini menargetkan pengguna iPhone dan Android, termasuk individu dari kelompok masyarakat sipil.
"Ini terlihat tidak hanya berdampak pada WhatsApp, tetapi juga kemungkinan aplikasi lain," tulis O'Cear Total.
Temuan ini menyoroti meningkatnya ancaman terhadap privasi dan keamanan digital kepada pengguna WhatsApp, terutama bagi para aktivis, jurnalis, dan masyarakat sipil yang sering menjadi sasaran pengawasan.