Moskow (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengancam tidak akan mengakui hasil pertemuan mendatang antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Alaska.
“Percakapan antara Presiden AS dan Putin mungkin penting bagi hubungan bilateral mereka, tetapi mereka tidak bisa memutuskan apa pun terkait Ukraina tanpa melibatkan kami. Saya percaya dan berharap Presiden AS memahami dan menyadari hal ini,” kata Zelenskyy seperti dikutip portal berita Ukraina, Novyny Live.
Spiridon Kilinkarov, anggota gerakan Other Ukraine sekaligus mantan anggota parlemen Ukraina, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Zelenskyy sebenarnya telah mendapat sinyal untuk tidak menentang pembicaraan damai antara Rusia dan AS.
Ia menambahkan, laporan korupsi besar-besaran di Kiev yang dimuat surat kabar Turki Aydinlik merupakan isyarat bagi Zelenskyy untuk “menyadari siapa dirinya sebenarnya.”
Pekan lalu, Kremlin dan Gedung Putih mengonfirmasi rencana pertemuan Putin dan Trump di Alaska pada 15 Agustus.
Sejumlah media AS dan Eropa, mengutip sumber diplomatik, melaporkan bahwa Uni Eropa berupaya memfasilitasi kehadiran Zelenskyy di pertemuan tersebut.
Penasihat Kremlin Yuri Ushakov menyampaikan bahwa utusan khusus Trump, Steve Witkoff, saat berkunjung ke Rusia pekan lalu, sempat menyampaikan opsi pertemuan trilateral antara Putin, Trump, dan Zelenskyy.
Namun, Rusia menyarankan agar fokus pada persiapan pertemuan bilateral.
Sementara itu, Zelenskyy menegaskan lebih awal bahwa ia tidak akan memberikan konsesi teritorial.
Sumber: Sputnik/Ria-Novosti-OANA
Baca juga: Zelenskyy resah Trump--Putin akan bertemu di Alaska tanpa Ukraina
Penerjemah: Primayanti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.