Geger Negara Kaya Percaya Dukun, Ribut dan Tuntut Universitas Perdukunan

8 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara kaya seperti Korea Selatan (Korsel) ternyata masih percaya dukun. Bahkan situasi dalam negeri tegang karena jumlaah dukun yang ada di negara itu.

Ini bermula saat klaim bahwa Korsel memiliki sekitar 800.000 dukun ramai beredar di dunia maya. Namun para ahli menegaskan angka tersebut tidak akurat dan tidak memiliki dasar data resmi.

"(Angka) 800.000 itu berlebihan. Kami memperkirakan jumlahnya sekitar 300.000," ujar seorang pejabat Asosiasi Gyeongshin Korea, organisasi dukun terbesar di negeri itu, yang meminta identitasnya dirahasiakan, seperti dikutip Korea Times, Kamis (27/11/2025).

Ia menyebut estimasi tersebut mengacu pada catatan sejak 1970-an. Pendaftaran kasus saja hanya mencapai rata-rata mencapai 30 kasus per bulan.

Pendapat lebih keras datang dari akademisi. Cho Sung-je, profesor studi perdukunan di Universitas Budaya Dongbang. Ia bahkan menilai angka realistis jauh lebih kecil.

"Saya yakin jumlahnya mendekati 100.000, dan itu pun berarti hampir satu dari setiap 500 orang adalah dukun. Apa pun yang jauh lebih tinggi dari itu sungguh tidak masuk akal," tegasnya.

Sebenarnya data pemerintah melalui Kementerian Data dan Statistik hanya mencatat ada 10.512 orang bekerja di industri "ramalan dan jasa terkait". Data ini diambil tahun 2023, dengan 9.895 usaha terdaftar.

Angka ini mencakup berbagai layanan seperti pembacaan saju dan tarot. Sehingga jumlah dukun sebenarnya diperkirakan lebih kecil.

Meski tidak ada statistik komprehensif, pemerintah Korsel memang mengakui 12 ritual perdukunan sebagai warisan budaya. Minimnya regulasi membuat sektor ini kerap disorot, terutama setelah sejumlah kasus kriminal yang melibatkan dukun.

Sementara itu, bulan lalu, seorang dukun berusia 70-an dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah membunuh keponakannya dalam ritual pengusiran roh. Pada Juni, dukun lain dihukum percobaan setelah memeras 79 juta won dari sebuah keluarga.

Menurut pejabat Asosiasi Gyeongshin, industri ini membutuhkan sistem kualifikasi yang setara dengan profesi keagamaan lain. Ia bahkan mengusulkan pendirian "universitas perdukunan" serta sistem kredensial untuk menyaring pelaku yang tidak kredibel.

"Tidak seperti pendeta Katolik atau biksu Buddha yang disertifikasi secara formal, dukun saat ini tidak menghadapi sistem pengawasan yang sebanding," ujarnya.

Prof. Cho sepakat perlunya regulasi diri. Ia menilai asosiasi resmi berbadan hukum, mirip Ordo Jogye dalam tradisi Buddha Korea, dapat meningkatkan akuntabilitas.

"Seharusnya ada pelatihan etika sebelum seseorang menjadi dukun, tetapi proses seperti itu tidak ada," katanya, menekankan bahwa praktik ritual tak perlu demi keuntungan masih banyak terjadi.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article