
BEBERAPA waktu terakhir, masyarakat di berbagai daerah Indonesia merasakan suhu udara yang begitu terik. Fenomena ini berkaitan dengan naiknya suhu udara selama masa pancaroba atau peralihan musim.
Menurut penjelasan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, kondisi tersebut terjadi karena posisi matahari kini telah bergeser ke bagian selatan Indonesia. Suhu maksimum rata-rata di kawasan perkotaan umumnya berada pada kisaran 31–34 derajat celcius.
Cuaca panas ekstrem saat ini tentu membuat tubuh mudah berkeringat, lalu kita harus mandi berapa kali sehari? Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr. dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, FAADV, menegaskan bahwa frekuensi mandi satu hingga dua kali sehari sudah mencukupi, meskipun cuaca sedang panas ekstrem di beberapa daerah.
"Idealnya, mandi satu hingga dua kali sehari sudah cukup," kata dr Fitria, seperti dilansir dari situs Antara, Jumat (17/10).
Menurutnya, waktu mandi sebaiknya dilakukan pada pagi atau siang hari untuk membersihkan keringat dan debu, serta sekali lagi pada sore atau malam hari agar sisa polusi terangkat dan kulit tetap bersih sebelum tidur. Ia juga mengingatkan bahwa terlalu sering mandi justru dapat memberikan efek kurang baik bagi kulit.
Pakai air yang tidak terlalu panas atau dingin
Lulusan program Spesialis Dermatologi dan Venerologi Universitas Indonesia tersebut menambahkan air yang digunakan sebaiknya tidak terlalu panas maupun terlalu dingin.
Gunakan air biasa atau hangat suam kuku agar lapisan minyak alami kulit (sebum) yang berfungsi melindungi kulit tidak ikut hilang. Apabila minyak alami tersebut larut, kulit bisa menjadi kering, bersisik, bahkan menimbulkan rasa gatal atau perih.
"Pada beberapa orang, bisa memicu iritasi atau dermatitis akibat kulit terlalu kering," tambah dia.
Selain itu, Fitria menyarankan penggunaan sabun dengan formula lembut (mild cleanser) tanpa aroma kuat atau kandungan deterjen yang tinggi.
"Setelah mandi, oleskan pelembap tidak lebih dari 10 menit setelah mandi agar air yang tersisa di kulit bisa terkunci," jelasnya.
Ia menegaskan, mandi tetap diperlukan untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh, namun sebaiknya dilakukan secara wajar dengan memperhatikan keseimbangan antara kebersihan dan kelembapan kulit. (Nas/M-3)