Satu Desa di Kabupaten Cirebon Masuk Kategori Rawan Pangan

Ilustrasi panen padi(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Cirebon mengeklaim hanya ada satu desa di wilayahnya yang masuk kategori rawan pangan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon Sudiharjo mencatat dari 424 desa hanya ada satu desa yang masuk kategori rawan pangan di tahun 2025.

“Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu. Sedangkan ratusan desa lainnya dalam kondisi stabil,” kata Sudiharjo, Kamis (27/11). 

Dijelaskan Sudiharjo, Desa Sinarancang masuk kategori desa rawan pangan disebabkan faktor ekonomi, sebagian besar masyarakat bekerja sebagai buruh, seperti buruh bangunan dan buruh di pabrik soun.

“Lahan pertanian bukannya terbatas, cuma penduduk di sana kebanyakan berprofesi sebagai buruh,” ungkap Sudiharjo. 

Pihaknya, lanjut Sudiharjo, akan meningkatkan status Desa Sinarancang agar bisa keluar dari status desa rawan pangan. Salah satunya dengan menyalurkan Beras Cadangan Pemerintah (CPP) untuk ratusan Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat di desa tersebut. Distribusi bantuan beras CPP ini diharapkan dapat meningkatkan status desa setingkat lebih tinggi, yakni rentan pangan.

Ia menjelaskan, jumlah bantuan beras CPP 2025 yang didistribusikan kepada masyarakat Desa Sinarancang sebanyak 3 ton dari total beras CPP yang dimiliki Pemkab Cirebon. “Kita salurkan ke Desa Sinarancang sekira 3 ton, itu untuk 300 KK,” jelasnya.

Selain beras CPP, pemerintah pusat juga akan menyalurkan bantuan pangan untuk masyarakat tidak mampu. Bantuan pangan tahun 2025 di semester keempat ini, rencananya disalurkan di bulan Oktober dan November. Bahkan sebagian bantuan pangan sudah disalurkan ke beberapa desa.

“Bantuan pangan dari pemerintah pusat tersebut disalurkan langsung oleh Bulog,” tuturnya.

Sudiharjo pun mengaku tidak tahu persis jumlah total bantuan pangan yang disalurkan pihak Bulog.(M-2)