Kemenperin Sesalkan Insentif Otomotif Tahun Depan Sudah Ditolak Duluan

9 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Polemik penolakan insentif otomotif tahun depan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendapat respons dari Kementerian Perindustrian.

Kebijakan yang sejatinya dirancang untuk mendorong pertumbuhan industri kendaraan bermotor itu disebut sebagai insentif yang paling ditunggu-tunggu pelaku usaha hingga konsumen.

Kemenperin menilai keputusan penolakan tersebut berpotensi menghambat geliat sektor manufaktur yang tengah berupaya memperkuat pemulihan.

Kebijakan insentif tersebut disiapkan untuk memberikan dorongan menyeluruh pada ekosistem otomotif yang saat ini menghadapi tekanan permintaan. Perumusan insentif dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi industri serta kebutuhan pelaku usaha di seluruh rantai produksi

"Pak menteri tadi menjawab pertanyaan serupa dari kawan Forwin (Forum Wartawan Otomotif) di Bogor. Intinya Pak menteri menyayangkan ada pernyataan itu karena Kemenperin baru merumuskan insentif otomotif tapi ditolak, padahal insentif itu ditunggu-tunggu industri otomotif, pekerja industri otomotif, oleh konsumen industri otomotif," kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif dalam rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) November 2025 di Kemenperin, Kamis (27/11/2025).

Febri menegaskan bahwa manfaat insentif otomotif tidak hanya dirasakan industri inti, tetapi juga sektor pendukung hingga perdagangan dan pembiayaan. Ia menjelaskan bahwa dengan adanya stimulus, perputaran ekonomi di seluruh lapisan rantai pasok dapat meningkat. Mulai dari pemasok komponen tier 1 hingga tier 3, hingga perusahaan pendukung seperti leasing dan dealer, semuanya berpotensi terdorong kembali bergerak.

"Insentif itu akan menggerakkan semua lini produksi, tier 1,2, 3 bahkan bahkan di luar sektor manufaktur misal finance, perdagangan, kalau ada insentif maka penjualan otomotif naik, artinya utilisasi produksi naik, kalau utilisasi naik, maka rantai pasok dari hulu akan bergerak, misalnya membeli bahan baku lebih banyak, suplier menyerap tenaga kerja baru lebih banyak," tutur Febri..

"Masyarakat senang dapat kendaraan baru dengan lebih murah, pemerintah juga senang," lanjutnya

Ia kemudian menambahkan bahwa perhitungan fiskal pemerintah sebenarnya memperlihatkan bahwa pengurangan pajak pada tahap akhir dapat terkompensasi oleh peningkatan penerimaan di tahap produksi dan distribusi. Kemenperin menilai logika ekonomi ini seharusnya menjadi pertimbangan sebelum kebijakan tersebut ditolak. Multiplier effect otomotif memiliki daya ungkit signifikan terhadap penerimaan negara maupun penciptaan lapangan kerja.

"Memang adanya insentif pajaknya berkurang, contoh di jaman covid hilang Rp1 tapi pemerintah bisa mendapat, ketika beli komponen otomotif terkena pajak juga, hilang Rp1 tapi multiplier effect backward linkage dan power linkage pajak mendapat Rp 3," ujar Febri.

Artinya, insentif bukan hanya soal angka fiskal, tetapi sinyal pemerintah bahwa industri strategis mendapat dukungan untuk tumbuh berkelanjutan. Ia menyebut penolakan insentif dikhawatirkan justru menurunkan optimisme pelaku usaha.

"Jadi insentif industri otomotif membuat semua komponen dalam ekosistem industri otomotif baik hilir maupun hulu semuanya happy, jadi kalau ada yang menolak, jadi tidak happy nanti," kata Febri.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sudah menyebut bahwa insentif otomotif tidak masuk ke dalam skema insentif di tahun depan.

"Insentif tahun depan tidak ada. Karena industrinya sudah cukup kuat. Apalagi sudah pameran di sini, kuat banget," katanya Rabu (26/11/2025)

(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article