Jakarta, CNBC Indonesia - Tongkat estafet Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) resmi dilakukan, melalui serah terima jabatan (sertijab) dari Menteri P2MI periode 2024-2025 Abdul Kadir Karding ke Menteri P2MI baru yakni Mukhtarudin.
Proses sertijab ini dilakukan di Gedung Kementerian P2MI, Selasa (9/9/2025) malam.
Setelah proses sertijab, Karding memberikan paparannya sekaligus berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas kesempatan yang diberikan selama setahun belakangan ini.
"Dengan penuh hormat saya ingin berterima kasih kepada kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto untuk mendat juga amanah yang dipercayakan kepada saya untuk memimpin kementerian ini selama hampir setahun," kata Karding saat memberikan paparannya.
Sementara itu, Menteri P2MI baru yakni Mukhtarudin menegaskan akan melanjutkan program-program yang sebelumnya dikerjakan oleh Karding dan juga tugas dari Presiden Prabowo Subianto dalam hal kesejahteraan pekerja migran Indonesia di luar negeri.
"Sebagai Menteri berikutnya yang diberikan amanah oleh Bapak Presiden Prabowo, saya akan melanjutkan dan melaksanakan peran fungsi dan tugas kewenangan Kementerian P2MI ini dengan sebaik-baiknya," kata Muktharudin saat memberikan keterangan pers, Selasa (9/9/2025).
Pihaknya juga tidak menargetkan 100 hari kerja karena ingin melanjutkan program-program yang sudah dibentuk oleh Karding.
"Saya kira tidak bicara target 100 hari atau 200 hari dan seterusnya, saya akan bekerja saja, tentu apa yang sudah diletakkan oleh Pak Menteri sebelumnya kan sudah disetel, sudah jalan, nggak mungkin saya akan bongkar, semuanya sudah berjalan," lanjutnya.
Selain itu, menurtnya, Presiden Prabowo juga tidak memberikan perintah spesifik terkait tugas menteri berikutnya.
"Secara spesifik sih tidak ada ya, tetapi kita mengerti arah-arah daripada pemerintahan ini, khususnya dibidanh tenaga kerja migran. Pertama perlindungannya, mulai dari awal pemberangkatan hingga pemulangan kembali ke Indonesia, kemudian juga bagaimana meningkatkan pekerja-pekerja kita yang hari ini kurang lebih ada 5,2 juta yang terfaftar," terang Mukhtarudin.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]