Liputan6.com, Jakarta EKI Dance Company kembali mempersembahkan sebuah pertunjukan musikal. Kali ini pertunjukan musikal tersebut mengangkat tema besar tentang perjuangan hidup perempuan dalam menghadapi ketidakadilan dan tekanan sosial.
Pertunjukan musikal ini akan dipentaskan pada 4-7 September 2025 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM). Musikal Perempuan Punya Cerita terinspirasi dari film karya Nia Dinata dengan judul yang sama.
Pertunjukan musikal ini menghadirkan dua kisah fiksi yang dekat dengan pengalaman nyata banyak perempuan di Indonesia. Jami dan Anya merupakan tokoh utama yang sama-sama memperjuangkan hak untuk bersuara.
“Perempuan Punya Cerita bukan sekadar pertunjukan musikal. Ini adalah ruang pertunjukan sekaligus ruang refleksi. Kami ingin menunjukkan bahwa perempuan Indonesia adalah perempuan yang kuat, perempuan yang berani memperjuangkan hidup dan harapannya, meski di tengah tekanan lingkungan,” ucap Ara Ajisiwi, sutradara sekaligus pemeran Jami dalam musikal ini.
Kehidupan Putri Diana memang menarik untuk diketahui. Oleh karenanya, sebuah teater pertunjukkan di New York, akan menyelenggarakan drama musikal mengenai kehidupan pribadi Putri Diana pada maret 2020.
Menghadirkan Fenomena Relevan
Selain ingin menghadirkan pertunjukan yang menghibur, EKI Dance Company juga ingin menghadirkan pertunjukan yang menyuarakan sesuatu yang bermakna dan dekat dengan masyarakat.
“Ciri khas musikal EKI adalah menghadirkan fenomena sosial yang relevan bagi masyarakat. Melalui Perempuan Punya Cerita, kami menyuguhkan penceritaan yang segar namun bermakna, koreografi yang atraktif, serta visual panggung yang dinamis dan emosional,” ujar Alim Sudio selaku produser musikal Perempuan Punya Cerita.
Dua Cerita Berbeda tapi Sama
Berdasarkan penuturan Aiko Senosoenoto, produser eksekutif, menampilkan dua cerita dalam satu musikal merupakan keputusan yang tepat karena kedua cerita tersebut memiliki benang merah yang sama yaitu sama-sama mengisahkan tentang perjuangan perempuan.
“Ya, pertama soal cerita Anya, soal bully, kita emang tertarik karena ‘kan sekarang kasus bullying di sekolah tuh banyak gitu, kita tertarik. Terus ini udah pernah dipentasin di FFI ya, terus rencananya kita mau bikin panjang, tapi dipikir-pikir panjang juga mau diapain lagi gitu loh. Tapi kalau bikin satu musikal aja untuk satu pertunjukan kependekan,” ucap sang produser eksekutif pada saat showcase pertunjukan Perempuan Punya Cerita Selasa (12/8/2025).
“Nah, satu lagi juga cerita Jami itu tentang human trafficking. Itu cerita tentang kalangan bawah, gitu, karena mereka kurang pendidikan, kondisi ekonomi dan sebagainya. Jadi mereka tuh akhirnya kena human trafficking dan sebagainya. Ini juga sama, mau dipanjangin juga kayaknya susah gitu. Jadi akhirnya kita jadiin satu dan dua-duanya cerita tentang perempuan,” lanjutnya.
Banyak Aspek-Aspek Surprise
Karakter Jami dan Anya sebelumnya telah dipentas dalam versi pendek di Festival Musikal Indonesia 2023 dan 2024. Kini dua karakter tersebut kembali dengan versi musikal penuh yang siap menyambut audiens dengan skala produksi yang lebih megah, alur cerita yang lebih mendalam, serta musik dan koreografi yang siap menghidupkan emosi kisah Jami dan Anya.
“Kenapa orang harus nonton karena banyak sekali aspek-aspek surprise yang ada di musikal Perempuan Punya Cerita. Dual act cukup singkat, tapi ceritanya efektif untuk ditonton dan pesan yang ada di setiap ceritanya itu juga dalam sekali,” kata Gerry Gerardo salah satu pemain dalam musikal ini.