Liputan6.com, Jakarta Sedari kecil, Joy Ngiaw punya satu media untuk berekspresi bila kata-kata tak cukup menjadi cara untuk menuangkan perasaan. Musik, menjadi jawaban baginya.
Kini, Joy Ngiaw yang berasal dari Malaysia tersebut menjalani karier gemilang sebagai komposer, termasuk dalam scoring untuk Blush dan WondLa dari Apple TV Plus.
"Aku adalah anak yang sangat sensitif saat tumbuh dan berkembang, dan musik menjadi cara mengekspresikan emosi yang tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata," kata Joy Ngiaw dalam wawancara via email yang difasilitasi Apple Indonesia.
Jadilah sejak usia enam tahun, ia mulai berkenalan dengan piano klasik, bahkan berlanjut mengiringi paduan suara dan orkestra sekolah.
Di sisi lain, ketertarikannya menonton film memperkenalkannya pada dunia scoring pada sinema. Baginya, musik bisa membimbing penonton untuk merasakan emosi maupun menghidupkan momen.
"Rasanya sungguh magis. Jadi, dengan menggabungkan kecintaanku pada musik dan juga kolaborasi, kuputuskan untuk mengejar karier di bidang scoring film – dan tidak pernah menyesalinya," Joy Ngiaw menyambung.
Legenda musik dunia Ozzy Osbourne tutup usia di usia 76 tahun, hanya beberapa pekan usai konser perpisahannya. Vokalis Black Sabbath yang dikenal dengan suara seraknya ini meninggal dikelilingi keluarga, setelah lama berjuang melawan Parkinson.
Visi Sutradara dan Sudut Pandang Kreatif
Bagi Joy Ngiaw, ada satu hal yang paling utama harus dipahami saat menciptakan scoring film, yakni visi sang sutradara tentang cerita yang disampaikan.
"Apa pun genre atau medianya, prioritas adalah memahami visi sang sutradara – alasan, inti emosional dari cerita itu. Hanya dengan itu aku bisa menulis score yang benar-benar menghidupkan visi tersebut," Joy Ngiaw berpendapat.
Namun hal ini bukan berarti menihilkan proses kreatif dalam bermusik. Apalagi, ia meyakini tiap kolaborator dalam proyek film ikut memasukkan kepingan dirinya dalam hasil jadi sebuah karya.
"Sebagai komposer, aku berusaha mencurahkan segenap hati dan jiwa dalam setiap score yang kutulis, membawa ide dan sudut pandang kreatifku dalam setiap kolaborasi. Tujuannya menjaga sisi kesenianku sekaligus tetap menghadirkan cerita dan visi sang pembuat film," jelas Joy Ngiaw.
Mematahkan Stereotip tentang Komposer Wanita
Salah satu tantangan yang dirasakan Joy Ngiaw sebagai komposer wanita dari ASEAN, adalah membuktikan kemampuan diri. Bahkan tak jarang, ia menjadi satu-satunya perempuan kulit berwarna dalam tim.
"Aku pernah melihat orang terkejut saat aku memperkenalkan diri sebagai komposer, bukan asisten komposer. Aku harus bekerja lebih keras untuk membuktikan diri, dan ini terus menerus jadi pengingat konstan sebagai alasan mengenai pentingnya representasi," urai Joy Ngiaw.
Kadang, ia juga berhadapan dengan anggapan bahwa komposer perempuan hanya bisa menggarap genre tertentu, seperti komedi romantis, dan tak bakal pas untuk proyek seperti laga kolosal atau fantasi epik. Ini membuatnya bersyukur bisa terlibat dalam pembuatan musik score WondLa untuk Apple TV+.
"Menggarap WondLa untuk Apple TV+ memberiku kesempatan menantang narasi itu. Serial ini memiliki banyak adegan aksi besar, yang memungkinkan saya menggabungkan synth dengan scoring orkestra serta menggunakan instrumen di dunia untuk menciptakan identitas musik yang unik bagi karakter dan lokasi berbeda," tuturnya.
Joy Ngiaw menambahkan, "Sungguh puas bisa mematahkan stereotip itu dan menunjukkan bahwa komposer perempuan bisa membawa kreativitas, kedalaman, dan suara baru ke genre-genre ini."
Dreams Beyond Bagi Joy Ngiaw
Atas pencapaian ini, Joy Ngiaw terpilih sebagai salah satu musisi yang dilibatkan Apple dalam kampanye Here’s to the Dreamers yang memberi lampu sorot pada sejumlah talenta di wilayah Asia Tenggara.
Dalam penyelenggaraan kali ketiga ini, ia terpilih bersama Kuok Meng Ru, Duy Nguyễn, TangBadVoice dari Thailand serta Hindia dari Indonesia. Tema yang diangkat, adalah Dreams Beyond yang beresonansi dengan dirinya.
"Tema Dreams Beyond sangat menyentuh bagiku– sebagai seorang yang tumbuh di sebuah desa kecil di Malaysia, aku tidak pernah membayangkan akan menulis musik untuk film dan acara di Hollywood. Menjadi bagian dari kampanye ini bukan hanya kehormatan luar biasa, tapi juga pengakuan atas kerja keras, ketahanan, dan dedikasi yang telah membawaku ke titik ini," ujar Joy Ngiaw.