Liputan6.com, Jakarta Kobbie Mainoo menjadi salah satu pemain muda yang menarik perhatian di Manchester United. Namun, keinginan Mainoo untuk hengkang pada hari terakhir bursa transfer gagal terwujud.
Amorim kini menegaskan ekspektasinya terhadap gelandang muda asal Inggris itu. Ia ingin Mainoo berkembang lebih baik sebelum diberi peran lebih besar di tim utama.
Mainoo menjadi figur penting dalam wacana arah masa depan United. Pemain kelahiran Stockport ini sudah berada di akademi klub sejak usia sembilan tahun dan pernah mencetak gol di final Piala FA 2024.
Meskipun ia adalah salah satu produk akademi yang diandalkan, kesempatan bermain Mainoo musim ini masih terbatas. Hal ini membuatnya mempertanyakan peran Amorim dalam memaksimalkan potensinya.
Amorim Percaya Tapi Ingin Mainoo Lebih Baik
Amorim menekankan bahwa ia sangat percaya pada kemampuan Mainoo. Namun, pelatih asal Portugal itu ingin sang pemain tampil lebih konsisten dan maksimal.
Mainoo sebelumnya menjadi pengganti di sebagian besar laga musim lalu. Ia hanya bermain penuh di beberapa pertandingan dan sering digantikan di tahap krusial.
“Saya sangat percaya padanya. Dia pemain top, tapi beberapa orang mengira Kobbie Mainoo sudah sempurna. Saya pikir dia bisa tampil jauh lebih baik,” ujar Amorim.
“Bakat saja tidak cukup untuknya. Mungkin ini terdengar tidak adil, tapi saya hanya ingin membantu Kobbie berkembang,” tambahnya, menegaskan tujuan pengembangan pemain.
Mainoo Perlu Memahami Posisi Lebih Baik
Amorim menilai Mainoo harus mengerti perannya sebagai gelandang nomor delapan dalam sistem 3-4-3. Ia harus bisa menutup ruang, kembali ke posisi bertahan, sekaligus ikut serangan.
Selain kemampuan teknis, pengaturan kecepatan permainan juga menjadi fokus. Kadang Mainoo harus bermain lebih cepat, kadang lebih tenang, tergantung situasi di lapangan.
“Cara saya bermain berbeda dari manajer sebelumnya. Kobbie sangat bagus mengendalikan permainan, tapi sebagai nomor delapan dia harus sampai ke kotak penalti dan kembali ke posisi,” kata Amorim.
“Kami harus menyeimbangkan semuanya. Dia punya kemampuan teknis, tapi perlu memahami posisi lebih baik. Dia harus bisa bermain dengan kecepatan berbeda, kadang rendah, kadang cepat. Dia bisa memperbaiki itu,” tambahnya.