Alasan Wamentan Bilang Panen Padi RI Tak Kalah dari Vietnam-Thailand

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, produktivitas padi Indonesia masih sangat kompetitif jika dibandingkan dengan negara produsen besar di ASEAN seperti Vietnam dan Thailand.

"Mengenai hasil panen padi di Thailand dan Vietnam yang mencapai 12 ton. Saya kira mungkin perlu dicek lagi, karena memang produktivitas padi kita tidak kalah dengan mereka. Catatan di musim kemarau di Vietnam itu 6 sampai 7 ton per hektare, dan di musim hujan turun 4 sampai 5 ton per hektare," katanya dalam rapat kerja dengan Badan Legislatif (Baleg) di DPR, Rabu (26/11/2025).

Ia menilai perbandingan produktivitas seharusnya mempertimbangkan musim, karakter tanah, serta teknik budidaya di masing-masing negara. Angka fantastis seperti 12 ton per hektare tidak mencerminkan kondisi produksi rata-rata di Vietnam maupun Thailand.

Sejumlah daerah sentra produksi di Indonesia sebenarnya mampu menghasilkan panen yang jauh lebih tinggi daripada angka rata-rata nasional. Hal ini diyakini membuat produktivitas di wilayah tersebut jauh lebih unggul.

"Kalau di tanah di Pulau Jawa, yang memang budaya masyarakatnya di Pulau Jawa, di Sulawesi Selatan, di Sumatra Selatan, yang memang budaya menanam padinya memang berbudaya menanam padi itu bisa di atas 8, 9, ada yang 10 ton per hektar," katanya.

Data ini menunjukkan adanya daerah-daerah yang sudah sangat produktif dan dapat disejajarkan dengan sentra produksi di negara tetangga. Produktivitas tinggi ini terutama didorong oleh tradisi pertanian yang kuat, teknik budidaya yang terus berkembang, dan kualitas lahan yang mendukung.

Lebih lanjut, Sudaryono menjelaskan kenapa angka nasional Indonesia hanya berada di kisaran 5,5 hingga 6 ton per hektare. Ia menyebut, perhitungan rata-rata mencakup seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah yang baru mengembangkan budidaya padi. Wilayah tersebut biasanya memiliki produktivitas yang masih rendah sehingga menurunkan angka rata-rata nasional.

"Lantas kenapa kemudian rata-rata kemudian dikatakan produktivitas kita 5,5 sampai 6 ton? Karena memang dirata-rata seluruh Indonesia Jadi yang di Kalimantan, yang di Sulawesi, yang budaya barangkali baru nanem padi, padinya padi gogo, produktivitasnya rendah, nah itu dirata-rata nasionalnya jadi 5,5 sampai 6 ton per hektare," katanya.

Angka ini tidak menggambarkan kemampuan maksimal Indonesia, melainkan kondisi faktual ketika seluruh wilayah dihitung tanpa melihat perbedaan teknik maupun tradisi budidaya.

Sudaryono juga memastikan, produktivitas Indonesia bisa meningkat signifikan bila seluruh wilayah mendapatkan dukungan optimal, mulai dari benih unggul hingga ketersediaan air. Penguatan ekosistem produksi ini dapat membawa Indonesia sejajar atau bahkan lebih unggul dari Vietnam dan Thailand.

"Sebetulnya, kapasitas benih dengan perlakuan yang sesuai, ketersediaan air yang cukup, maka produktivitas kita tidak kalah atau bahkan unggul dibanding tetangga kita yaitu Thailand dan Vietnam," sebut Sudaryono.

(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article