Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menuturkan dampak dari penyaluran paket stimulus ekonomi oleh pemerintah terlihat dari deflasi subkelompok jasa angkutan penumpang.
Ia mengatakan di Jakarta, Jumat, bahwa subkelompok jasa angkutan penumpang mengalami deflasi sebesar 2,06 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan 1,73 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Deflasi tersebut disebabkan oleh insentif pajak untuk tiket pesawat kelas ekonomi, diskon tiket kereta api dan diskon tiket angkutan laut.
“Dampak stimulus ekonomi yang terpotret dari angka inflasi subkelompok jasa angkutan penumpang di bulan Juli 2025 ini adalah dampak dari adanya diskon tarif transportasi dengan deflasi month-to-month sebesar 1,73 persen,” ujar Pudji Ismartini.
Ia mengatakan bahwa stimulus ekonomi tersebut juga berdampak terhadap deflasi tarif jalan tol sebesar 1,30 persen secara bulanan pada Juli 2025.
Sementara dampak dari paket stimulus lainnya terhadap daya beli masyarakat yang tercermin melalui tingkat inflasi maupun deflasi masih perlu dikaji lebih lanjut.
“Dampak dari stimulus lainnya selain diskon tarif transportasi dan tol terhadap terhadap daya beli ini belum bisa kami jawab secara langsung karena memang ini memerlukan kajian lebih lanjut untuk memastikan apakah ini akan mempengaruhi daya beli masyarakat,” kata Pudji.
Pemerintah telah menyalurkan paket stimulus ekonomi triwulan II 2025 sebesar Rp24,4 triliun pada Juni dan Juli 2025, dengan alokasi diskon transportasi sebesar Rp940 miliar.
Diskon tersebut termasuk pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar enam persen untuk tiket pesawat kelas ekonomi, diskon tiket kereta api sebesar 30 persen, dan diskon tiket angkutan laut sebesar 50 persen.
BPS mencatat terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,27 pada Juni 2025 menjadi 108,60 pada Juli 2025, sehingga menyebabkan inflasi sebesar 0,3 persen secara bulanan pada Juli 2025.
Sedangkan secara tahunan, terjadi inflasi sebesar 2,37 persen dengan kenaikan IHK dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 108,60 pada Juli 2025.
Baca juga: BPS prediksi kelompok pendidikan beri andil inflasi hingga September
Baca juga: BPS: Inflasi tahunan 2,37 persen pada Juli, disumbang kelompok makanan
Baca juga: BPS: Beras hingga tomat penyumbang utama inflasi bulanan Juli 2025
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.