Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Commercial & Operations officer, Bali International Hospital (BIH), Noel Yeo, mengatakan, pada 2023 sebanyak 2 juta orang Indonesia mencari pengobatan di luar negeri dengan dana yang dihabiskan mencapai USD 10 miliar.
Hal ini lantaran fasilitas dan obat-obatan di Indonesia tidak selengkap di luat negeri.
"Oleh karena itu, BIH dibangun terutama untuk memberikan alternatif pelayanan kesehatan di Indonesia yang sebelumnya mencarinya di luar negeri," ungkap Yeo dalamAsia Healthcare Summit 2025, Rabu, (3/9/2025).
BIH sendiri kata Noel tengah mengajukan permohonan agar obat-obatan tertentu bisa masuk ke Indonesia atau di bawah naungan ICON Cancer Center.
Apalagi ke depan, BIH juga akan memiliki fasilitas lain, termasuk adanya Terapi Sel dengan Alster Lake Clinic (ALC) dan juga fasilitas reproduksi, hingga bedah plastik, dan estetika. Yeo bahkan menyebut kelak bedah estetika ini juga akan menjadi tempat bagi orang Korea sehingga disebut K-Doc.
Didukung dengan infrastruktur berstandar dunia, BIH memiliki beberapa layanan yang membutuhkan spesifikasi bangunan khusus, antara lain : 1. Bunker onkologi radiasi sejumlah 3 unit dengan ketebalan beton mencapai 2.5 Meter 2. Ruang MRI dengan RF Cabin (Sangkar Faraday) menghindari dampak medan magnet ke luar bangunan 3. Layanan pencitraan radiologi dengan rata-rata ketebalan plat timbal pada dinding, lantai dan atap 4mm 4. Layanan kedokteran nuklir dengan jalur mobilisasi dan produksi radiofarmaka langsung menuju pasien sehingga seluruh area dilapisi dinding timbal, 5. Memiliki ruangan radiologi satelit pada layanan rawat inap, sehingga juga terdapat bunker pada layanan rawat inap, mengurangi waktu tempuh pasien rawat inap untuk dapat dilakukan pencitraan radiologi, 6. Penggunaan sistem pneumatic tube untuk transportasi farmasi dan laboratorium menuju ke seluruh layanan di BIH 7. Penerapan sistem IT pada penanganan pasien menggunakan TrakCare, serta 8. Penggunaan Nurse Call terintegrasi semua layanan.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! BPJS Kesehatan Sudah Gelontorkan Rp1.087,4 T untuk Layanan JKN