Jakarta, CNBC Indonesia - Israel sebelumnya memiliki kendali penuh atas Kongres AS, dan mustahil bagi seseorang yang menjelek-jelekkan negara Yahudi untuk terjun ke dunia politik. Hal ini dikomentari oleh Presiden AS Donald Trump.
Trump mengatakan hal tersebut dalam wawancara eksklusif dengan Daily Caller yang diterbitkan pada Senin (1/9/2025), berulang kali menyatakan bahwa Israel dulunya memiliki lobi terkuat yang pernah ada di AS.
"Jika Anda kembali 20 tahun yang lalu. Maksud saya, saya akan memberi tahu Anda, Israel memiliki lobi terkuat di Kongres, dibandingkan dengan badan atau perusahaan atau korporasi atau negara mana pun yang pernah saya lihat. Israel adalah yang terkuat. Sekarang, lobinya tidak sekuat itu. Sungguh menakjubkan," jelas Trump.
"Dulu ada masa di mana Anda tidak bisa menjelek-jelekkan, jika Anda ingin menjadi politisi, Anda tidak bisa menjelek-jelekkan (Israel). Zaman telah berubah, dan politik AS sekarang memiliki segala macam kritik terhadap Israel, yaitu "AOC plus three" dan "semua orang gila ini," tambah Trump.
Presiden AS merujuk pada apa yang disebut 'Squad', sebuah faksi sayap kiri progresif informal dari Kaukus Demokrat di DPR AS, yang awalnya terdiri dari Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Ayanna Pressley, dan Rashida Tlaib, yang dikenal karena sikap anti-Israel mereka yang kuat.
Sementara itu, Trump sendiri melanjutkan bahwa konflik antara Israel dan Hamas di Gaza, yang dipicu oleh serangan mendadak di Israel selatan yang dilancarkan oleh kelompok Palestina tersebut pada 7 Oktober, 2023, semakin mengikis pengaruh Tel Aviv di AS.
"Mereka mungkin memenangkan perang, tetapi mereka tidak memenangkan dunia hubungan masyarakat, Anda tahu, dan itu merugikan mereka," katanya.
Pada saat yang sama, Trump memuji dirinya sendiri atas apa yang telah ia lakukan untuk Israel, mengklaim bahwa tidak ada yang berbuat lebih banyak untuk negara tersebut. Presiden AS mengatakan Israel luar biasa karena ia juga mendapatkan dukungan yang baik dari mereka sebagai balasannya.
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Mau Pangkas Anggaran Belanja Rp2.678 T, AS Gonjang-ganjing