Kunming (ANTARA) - Bahkan setelah periode puncak transportasi musim panas, Jalur Kereta China-Laos masih menjadi pusat transportasi internasional yang ramai, saat mesin-mesin angkut (front-end loader) di Kunming, Provinsi Yunnan, China sibuk hilir mudik memuat dan membongkar peti kemas rantai dingin yang penuh dengan durian.
Di dekatnya, terdapat Pelabuhan Logistik Internasional Hongyun yang mencakup area seluas sekitar 161.300 meter persegi.
"Pada akhir 2023, kami mengintegrasikan logistik kereta dengan sebuah taman komprehensif," ujar chairman Hongyun International Supply Chain Li Rongping.
Li mengatakan pengaturan itu menyediakan layanan satu atap bagi pelanggan, termasuk pergudangan, distribusi, pengemasan, serta penyimpanan dan perbaikan peti kemas.
Selama masa puncak musim durian, operasi pengangkutan yang efisien berlangsung setiap hari di platform penanganan peti kemas di pelabuhan logistik tersebut.
Dalam waktu kurang dari 40 menit, sekitar 18 ton durian dipindahkan dari peti kemas kereta ke truk dan kemudian diangkut ke pasar buah terdekat.
"Melalui Lancang-Mekong Express di Jalur Kereta China-Laos, barang dapat dikirim dari Vientiane di Laos ke Kunming hanya dalam waktu 26 jam," ujar kepala bagian pemasaran di stasiun awal Pelabuhan Darat Internasional Kunming Ou Daoqing.
Jalur kereta itu memastikan pasokan durian Asia Tenggara yang stabil dan cepat, menjaga kesegaran dan rasa buah tersebut bagi para konsumen China.
Sejak secara resmi dibuka pada 3 Desember 2021, Jalur Kereta China-Laos telah menjadi saluran logistik yang nyaman antara China dan ASEAN, dengan layanan transportasi yang terus ditingkatkan.
"Pada awal 2022, China Railway Kunming Group Co., Ltd meluncurkan 'Lancang-Mekong Express' yang menawarkan waktu kedatangan yang tetap dan izin bea cukai yang lebih cepat serta kecepatan operasi lebih tinggi dibandingkan dengan kereta kargo internasional lainnya," ujar Tian Haowen dari China State Railway Group biro Kunming.
Sebelum adanya jalur kereta tersebut, durian Asia Tenggara masuk ke China melalui jalur darat atau laut, menghadapi tantangan seperti waktu transit yang lama, penundaan akibat cuaca, dan kerusakan pada buah.
"Jalur Kereta China-Laos telah secara signifikan mengurangi tingkat kerusakan dan biaya transportasi untuk durian impor," kata Wang Hao, manajer umum sebuah perusahaan impor dan ekspor yang berbasis di Sichuan.
Wang mengatakan perusahaan itu memperkirakan peningkatan volume perdagangan durian sebesar 20 persen pada 2025 dibandingkan 2024.
Menurut China Railway Kunming Group Co., Ltd, hingga 26 Agustus tahun ini, lebih dari 150.000 ton durian telah diimpor melalui Jalur Kereta China-Laos, meningkat 91 persen secara tahunan (year on year).
Selain transportasi kereta yang efisien, fasilitas logistik yang ditingkatkan juga turut memperkuat rantai pasokan durian. Saat ini, ada lima rute transportasi gabungan jalur kereta-jalan raya untuk mengimpor durian dari Laos ke Sichuan, memungkinkan distribusi yang cepat ke seluruh China.
Baru-baru ini, sebuah kereta khusus rantai dingin yang mengangkut hampir 300 ton durian tiba di Chengdu dari Vientiane. Setelah proses alih muatan (transshipment), durian dengan cepat dikirim ke pasar-pasar buah di Beijing, Xi'an, Lhasa, dan Guangzhou.
"Ke depannya, kami berencana memperluas kategori impor kami dengan menyertakan buah-buahan tropis populer lainnya seperti manggis dan lengkeng, memanfaatkan keunggulan dari Jalur Kereta China-Laos dan Pelabuhan Kereta Internasional Chengdu," ujar Wang.
Hal itu menurut Wang, akan menghadirkan lebih banyak produk Asia Tenggara yang berkualitas dan terjangkau bagi konsumen China.
Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.