Kakorlantas Mau Masyarakat Bayar Pajak Kendaraan-SIM Semudah Beli Pulsa

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho berharap pembayaran pajak kendaraan bermotor ke depan bisa dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dan praktis. Bahkan, semudah membeli pulsa melalui ponsel.

Hal ini disampaikannya dalam rapat bersama Komisi III DPR dan Dirlantas Polda se-Indonesia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/11).

“Jadi saya bermimpi membayar pajak itu semudah membeli pulsa. Jadi masyarakat tidak dibingungkan,” kata Agus.

Agus menjelaskan, Korlantas saat ini tengah melakukan revitalisasi pelayanan publik di bidang registrasi dan identifikasi kendaraan (regident) melalui optimalisasi layanan digital.

Salah satunya dilakukan melalui platform SIGNAL (Samsat Digital Nasional) yang bertujuan memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraan tanpa perlu datang langsung ke kantor Samsat.

“Revitalisasi pelayanan publik regident. Jadi kami sudah tegas kepada jajaran bahwa SATPAS (Satuan Penyelenggara Administrasi SIM), SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) itu mengedepankan revitalisasi SIGNAL. Bagaimana membayar pajak menggunakan platform SIGNAL. Belum banyak, tetapi sudah kita revitalisasi,” ujar Agus.

Ia menyebut, beberapa persyaratan administratif sudah dipersiapkan agar proses pembayaran pajak lebih sederhana.

“Syarat-syarat formilnya sudah kita rumuskan. Jadi tidak harus bawa BPKB, terutama pada saat 5 tahun boleh bawa BPKB,” jelasnya.

Selain SIGNAL, Korlantas juga memperkuat layanan digital untuk perpanjangan SIM melalui aplikasi SINAR (SIM Nasional Presisi). Tujuannya, layanan bisa diakses tanpa pertemuan langsung antara pemohon dan petugas.

“Termasuk juga SIM. SIM juga demikian, menggunakan SINAR. Jadi tidak ada pertemuan,” kata Agus.

Namun ia menegaskan aspek kompetensi pemohon SIM tetap menjadi perhatian utama.

“Biar pun SIM ini menjadi catatan penting karena kompetensi SIM ini adalah sangat berpengaruh kepada pengemudi yang berkeselamatan,” tutur Agus.

“Jadi kompetensi ini penting sekali. Jadi aspek-aspek yang memang, baik itu aspek praktik dan teori, ini harus dilalui karena untuk mengendarai kendaraan,” lanjutnya.

Agus menambahkan, layanan berbasis SIGNAL dan SINAR telah mengalami peningkatan dan menjadi bagian dari transformasi digital Polri dalam pelayanan publik.

“Ini SIGNAL juga ada peningkatan, SINAR juga ada peningkatan. Jadi kami merevitalisasi kaitan dengan transformasi digital untuk pelayanan masyarakat,” pungkasnya.