Kunjungi Cina, UI Jalin Kerja Sama dengan Berbagai Universitas dan Mitra Raksasa Industri

INFO NASIONAL - Rektor Universitas Indonesia atau UI Heri Hermansyah beserta jajaran melakukan kunjungan ke sejumlah universitas di Cina selama tujuh hari pada awal November 2025. Kunjungan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi UI dalam persaingan pendidikan tinggi di tingkat global.

Dalam kunjungan tersebut, UI membangun kerja sama dengan 7 Universitas dan 1 mitra strategis industri yang terkemuka di Cina. Kerja sama yang terjalin berupa penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) dan perjanjian keerja bersama (Lol).

Adapun universitas yang kini telah menjadi mitra UI adalah Peking University (peringkat 14 dunia), Tsinghua University (peringkat 17), Shanghai Jiaotong University (peringkat 47), Zhejiang University (peringkat 49), dan Tongji University (177). Selain itu, kerja sama juga terjalin dengan China Foreign Affairs University yang fokus pada pendidikan diplomat, Tianjin University yang unggul di bidang teknik, serta Fudan University yang kuat dalam bidang sosial dan humaniora. UI juga menjalin kemitraan dengan Huayou Group, salah satu perusahaan terbesar di dunia dalam industri nikel dan kobalt.

Khusus kepada Peking University, UI menandatangani MoU pada Senin, 3 November 2025. Heri mengatakan kesepakatan tersebut mencakup bidang akademik dan penelitian, termasuk program pertukaran dosen dan mahasiswa, kolaborasi ilmiah, serta penguatan kapasitas institusi menuju universitas kelas dunia.

“Kami mengundang Peking University untuk bersama-sama dengan UI menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia, melalui upaya kerja sama penelitian antara akademisi di kedua universitas dengan berbagai perusahaan Tiongkok yang menanamkan investasinya di Indonesia,” ujar Heri.

Universitas lainnya yang menjadi lingkup diplomasi akademik global UI adalah Tsinghua UniversityIndonesia. Heri mengatakan bahwa kerja sama ini tidak hanya pertukaran pelajar dan dosen, tetapi juga mencakup penelitian dan pengembangan teknologi. Menurut Heri, langkah ini akan membawa manfaat akademik sekaligus pengembangan ekonomi berbasis pengembangan di Indonesia. 

“Kemitraan ini memperkuat hubungan kedua universitas yang telah terjalin lama. Dalam lima tahun terakhir, tercatat 39 artikel ilmiah internasional lahir dari kolaborasi riset UI dan Tsinghua. Dengan adanya MoU ini, kita akan memperdalam kolaborasi dan membuka peluang kerja sama baru, terutama di bidang riset unggulan dan inovasi berorientasi masa depan,” ujar Heri.

Kemudian, UI juga menandatangani MoU bersama Huayou Group. Menurut Heri, kemitraan ini akan membuat UIpertukaran ini menjadi tuan rumah bagi pengembangan fasilitas riset industri strategis berskala besar secara fisik.

Dalam kesepakatan dengan Huayou Group, UI akan menyediakan lahan dan fasilitas untuk pembangunan pusat riset dan pengembangan terapan berupa laboratoriumlaboraturium pembangunan. Selain itu, ada juga laboratorium smelter canggih yang akan dikonstruksi oleh Huayou Group.

Dengan demikian, para peneliti UI dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan riset hilir dan paten di seluruh rantai industri metalurgi, serta mengakselerasi pengembangan teknologi material maju untuk menyokong industri baterai nasional.

Kerja sama ini juga berkelindan dengan kolaborasi UI bersama Tsinghua University. Melalui skema tersebut, para tenaga ahli Huayou akan menempuh pendidikan di Tsinghua, kemudian melanjutkan riset bersama di fasilitas riset UI, sebelum akhirnya menerapkan keahliannya di berbagai pusat industri Huayou di Indonesia.

Di akhir kunjungannya di Cina, Rektor UI berkesempatan menyampaikan pidato kunci (keynote speech) dalam 2025 World University President’s Forum (WUPF), pada Sabtu 8 November 2025. Heri menyampaikan tema soal kemajuan penerapan kecerdasan buatan yang tidak mengabaikan etika dan tanggung jawab akademik di Universitas Indonesia. 

“UI juga aktif mengembangkan model-model baru AI untuk keperluan pendidikan, seleksi mahasiswa, sistem pemantauan kesehatan, dan bahkan pengembangan teknologi yang mendorong pertumbuhan industri baru perusahaan rintisan (startup) di UI,” kata Heri.