VIDEO yang menampilkan seorang perempuan yang disebut bernama Ana mengatakan “Prabowo turun, gantinya Anies” viral di sejumlah pelantar media sosial pada 29 Agustus 2025. Pada hari itu, demonstrasi menuntut pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat meletus di Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya.
Dalam format video vertikal, perempuan berkerudung jambon itu terlihat berjalan kaki bersama peserta aksi. Beberapa orang merekam perempuan itu ketika dia memprotes pemerintahan Prabowo Subianto. Konten itu diberi latar musik “Indonesia Pusaka”.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Di platform X, video itu dibagikan oleh akun @RomeoWalker19. Dia menulis “Abah, adalah solusi manjur setiap permasalahan di bumi pertiwi ini.” Dalam pembicaraan di media sosial, sebutan “Abah” disematkan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Video itu telah diputar 3,5 juta kali dan dibagikan ulang 1,8 juta oleh warganet hingga 27 September 2025.
Selain di media sosial X, Tim Cek Fakta Tempo juga menemukan video serupa telah diputar hampir 65 ribu kali di YouTube. Video pendek itu menyebar setelah perempuan yang disebut bernama Ana itu ikut memprotes kinerja DPR. Fotonya yang membawa bendera Merah-Putih sambil mengadang polisi.
Aksi Ana bersamaan dengan peristiwa kematian Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan taktis Brigade Mobil di Jakarta. Setelah kejadian itu, warna kerudung jambon yang dipakai Ana serta jaket hijau yang dikenakan Affan dipakai sebagai simbol perlawanan. Warganet mengubah foto profilnya dengan dua warna tersebut yang diberi julukan brave pink dan hero green.
Meski demikian, komentar yang menyerang profil Ana memenuhi media sosial. Warganer menyebut perempuan itu sebagai provokator, memiliki gangguan jiwa, dan menunggangi demonstrasi.
Salah satu komentar muncul dari akun @FerdyChel di kolom X. Pemilik akun menyatakan dia semula mendukung Ana, tapi mengaku menyesal karena menduga Ana sebagai pendukung Anies. “Ternyata anak abah,” tulis pemilik akun. Sedangkan akun @itengheuheu597 di YouTube menyebut Ana sebagai provokator.
Sebagian warganet meyakini video itu adalah deepfake, konten yang dibuat akal imitasi (AI). Namun akun lain menyebut video yang menampilkan Ana itu orisinal.
Keaslian Konten Perempuan Berkerudung Pink
Tim Cek Fakta Tempo melacak akun pertama yang membagikan rekaman video Ana. Dari penanda yang menempel pada video, Tim Cek Fakta menemukan akun TikTok @ezpzhuh sebagai pengedar pertama pada 28 Agustus 2025.
Akun @ezpzhuh tersebut baru dibuat pada hari video itu beredar. Video Ana menjadi video pertama yang diunggah pemilik akun. Lebih dari 20 ribu warganet kini telah membagikan ulang video tersebut dan 442.000 pengguna menyukainya.
Setelah warganet menyebut video itu hasil akun imitasi, akun @ezpzhuh mengunggah video kedua pada 4 September 2025. Video tersebut memperlihatkan rekaman aslinya tanpa lagu ‘Indonesia Pusaka’ dalam durasi lebih panjang yakni 27 detik.
Pemilik akun tersebut menjelaskan, dia mengunggah video kedua untuk membantah bahwa kontennya merupakan produksi kecerdasan buatan. “Video pertama disebut hasil akal imitasi dan itu salah besar,” tulis akun dengan 4.286 pengikut ini. TIm Cek Fakta tidak dapat meminta tanggapan kepada pemilik akun karena dia menutup fitur pesan di TikTok.
Di kolom komentar, akun tersebut membagikan tangkapan layar exif data. Ini adalah informasi di dalam video yang memuat pengaturan kamera, tanggal dan waktu pemotretan, serta lokasi global positioning system.
Pencocokan lokasi di metadata dengan google maps.
Metadata video menunjukkan konten diambil dari kamera IPhone 14 Pro pada 28 Agustus 2025 jam 2.01 pm. Mencocokkan lokasi GPS dengan Google Map, tim memperkirakan video itu direkam di Jalan Gatot Subroto–sekitar gedung Dewan Perwakilan Rakyat.
Pertama, Tim Cek Fakta memverifikasi lokasi persis yang tertera dalam metadata dengan petunjuk dari video kedua. Pada detik ke-17 hingga akhir video, terlihat sejumlah petunjuk yakni jembatan penyeberangan, pagar pembatas jalan, separator busway, papan petunjuk jalan berwarna hijau, serta gedung-gedung tinggi dari kejauhan.
Dengan menelusuri Jalan Gatot Subroto, Tim Cek Fakta menemukan titik lokasi yang sama di dekat jembatan penyeberangan. Tim Cek Fakta menduga video tersebut diambil saat Ana berjalan menuju gedung DPR untuk mengikuti unjuk rasa.
Pengecekan detail lokasi menggunakan Google maps.
Kedua, Tim Cek Fakta memverifikasi waktu pengambilan video dengan menggunakan petunjuk corak pakaian yang dikenakan Ana. Melalui foto dari CNN Indonesia, Tim Cek Fakta menemukan kesamaan pada corak celana dan pakaian hitam bermotif bunga merah-putih yang digunakan Ana saat mengikuti demonstrasi pada 28 Agustus 2025. Tanggal ini cocok dengan metadata yang dibagikan akun Tiktok @ezpzhuh.
Mengecek silang detail pakaian dengan media kredibel.
Tim Cek Fakta juga menguji kemungkinan penggunaan akal imitasi dalam konten itu. Beberapa warganet menunjukkan indikasi kejanggalan dalam visual video. Di antaranya, objek di sekitar Ana yang buram. Selain itu, warna separator jalur Transjakarta pada detik ke-8 dan detik ke-10 yang berubah dari kuning menjadi abu-abu. Kejanggalan konten biasanya menjadi salah satu ciri video yang dibuat dengan model deepfake.
Namun, metadata yang dibagikan akun @ezpzhuh menampilkan informasi mengenai ‘Telephoto Camera - 77 m f28.’ Keterangan tersebut menunjukkan bahwa video itu direkam dengan lensa zoom belakang dengan pembesaran 3 kali dan bukaan diafragma dengan lebih banyak cahaya.
Fitur foto tele tersebut tersedia iPhone 14 Pro. Sistem kamera tersebut memungkinkan pengguna mengambil video atau foto dari jarak jauh dengan latar belakang buram yang lebih kuat. Faktor inilah yang mengakibatkan objek di sekitar video Ana terlihat buram.
Ihwal warna separator yang berubah, hal itu bukan bentuk kejanggalan. Tim Cek Fakta menelusuri lokasi video Ana dan menemukan warna separator busway yang tidak dicat seluruhnya atau mungkin telah terkikis.
Analisis detail lokasi mrnggunakan Google maps oleh tim cek fakta Tempo.
Tim Cek Fakta melibatkan para pakar akal imitasi dari sejumlah negara untuk membantu menganalisis video pertama dengan latar lagu “Indonesia Pusaka”.
Deepfakes Analysis Unit (DAU) dari Misinformation Combat Alliance dan Contrails AI–perusahaan di India untuk mendeteksi misinformasi dan konten berbahaya, memastikan video tersebut orisinal. “Analisis alat kami tidak menunjukkan adanya manipulasi akal imitasi pada frame,” kata mereka dalam pesan tertulis 5 September 2025.
Begitu pula dengan temuan Witness, organisasi yang berfokus pada teknologi dan hak asasi manusia yang berpusat di New York, Amerika Serikat. Empat pakar teknologi berbeda menjelaskan video tersebut asli. “Kecil kemungkinan video tersebut dimanipulasi dengan akal imitasi,” tulis salah satu pakar Witness kepada Tempo pada 10 September 2025.
Sementara pada video kedua tanpa lagu, analisis Tim Cek Fakta dengan alat deteksi Hive Moderation juga menunjukkan bahwa video maupun audionya asli.
Tangkapan layar analisis Tim Cek Fakta dengan alat deteksi Hive Moderation
Stigma Menjauhkan dari Isu Utama
Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan, Yuni Asriyanti, mengatakan pelbagai pelabelan negatif adalah bentuk stigma untuk menyerang Ana sebagai perempuan. Padahal protes yang disampaikan perempuan berkerudung pink itu pada pemimpin negara merupakan bagian dari hak menyampaikan pendapat yang dijamin konstitusi.

1 month ago
9




















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343579/original/036800100_1757443458-iPhone_17_01.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5329417/original/051028900_1756283870-Samsung_Galaxy_S26_Ultra_CQC.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4192595/original/000410400_1665814354-Kartu_Perdana_Smatfren_3_GB.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5381894/original/002166700_1760520467-OriginOS_6.jpeg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368342/original/065760600_1759373933-Realme_Moonton_M7_01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4388674/original/024066900_1681094741-logo-ea-sports-fc.png.adapt.1456w.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5106905/original/096442900_1737628697-Samsung-Mobile-Galaxy-S25-series-Galaxy-Unpacked-2025-Photos-of-Experience-Zone_main13.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5366602/original/044891100_1759247254-Ringkasan_Fitur_Baru_Live_Photos_WhatsApp.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5376982/original/062419800_1760070989-iPhone_17_Pro_Series_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4613289/original/005132000_1697515634-_fpdl.in__young-muslim-bride-groom-wedding-photos_181624-37735_normal.jpg)





:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5278336/original/021752600_1752063811-Galaxy_Z_Fold7_dan_Flip7_05.jpg)