Persoalan Guru PPPK masih Belum Mampu Ditangani Pemerintah

1 month ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Persoalan Guru PPPK masih Belum Mampu Ditangani Pemerintah Ilustrasi Sejumlah guru honorer dari Kabupaten Bekasi melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Negara(Antara)

IKATAN Pendidikan Nusantara dan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menyuarakan keresahan terkait dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bagi para guru. 

Ketua Ikatan Pendidikan Nusantara, Hasna, mengungkapkan bahwa pada 2021 telah terdapat ribuan guru honorer yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat lulus passing grade (PG) namun hingga belum juga diangkat menjadi PPPK

"Ada guru negeri dan swasta yang lulus passing grade di 2021, sampai sekarang belum diangkat dan belum penempatan. Itu terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Itu masih banyak, seribuan lebih," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi X DPR RI, Senin (14/7). 

Lebih lanjut, terkait dengan persoalan ini, dia meminta pemerintah untuk segera mengambil tindakan dan memberikan kepastian pada para guru ini. 

"Mestinya pemerintah itu menyelesaikan yang PG 2021, baru mengambil lagi dan menyelesaikan honorer yang lain," jelasnya.

Hasna juga membeberkan permasalahan terkait adanya guru honorer yang namanya masuk di dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), tetapi tidak tercantum di dalam data base Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Dia mengungkapkan hal tersebut tidak kunjung selesai selama 16 tahun. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena guru honorer tersebut digaji oleh komite sekolah dan bukan oleh pemerintah lewat APBD atau APBN.

"Saya tanya-tanya teman-teman itu katanya, karena mereka tidak dibayar oleh APBN dan APBD, tetapi dia (digaji) oleh komite. Jadi waktu pendataan itu tidak bisa masuk," kata Hasna.

Sertifikat Pendidikan

Dia pun meminta pemerintah tidak kembali membuka seleksi PPPK sebelum permasalahan guru honorer di tahun-tahun sebelumnya diselesaikan.

Jika pemerintah bersikeras untuk kembali membuka seleksi PPPK bagi guru, maka syarat bagi peserta harus sudah memiliki sertifikat pendidikan. "Jadi, kan tahu siapa yang benar-benar mau mengabdi dan belum pernah mengabdi," tegasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Departemen Bantuan Hukum dan Perlindungan Guru Profesi PB PGRI, Maharani Siti Shopia, meminta pemerintah untuk memberlakukan kebijakan konversi status guru PPPK menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan mempertimbangkan masa pengabdian, prestasi, maupun kontribusi guru PPPK. 

"Kami merasa perlu adanya pengaturan mengenai konversi dan transisi, artinya dibuka ruang konversi dan transisi itu terkait dengan status PPPK (menjadi PNS) dan pemberian afirmasi terhadap guru honorer yang berpengalaman dalam RUU ASN yang saat ini dilakukan revisi," ujarnya. 

Menurutnya, hingga kini belum ada mekanisme konversi status guru dan tenaga pendidik PPPK. Padahal, beban ASN PPPK dan PNS relatif sama. Namun, ada sejumlah perbedaan yang dianggap diskriminatif, meliputi status kepegawaian yang tidak permanen, hak pensiun, jenjang karier, hingga jaminan sosial. 

Untuk hak pensiun, misalnya, PNS mendapatkan pensiun tetap, sementara PPPK belum. Begitu pula jenjang karier yang lebih terbatas bagi PPPK, dan jaminan sosial yang tidak otomatis bagi PPPK.

"Kita berharap adanya penguatan skema PPPK setara PNS, bagaimana dibuat skema itu dan pemerintah bisa melakukan revisi regulasi agar PPPK memiliki hak yang setara dengan PNS, termasuk jaminan pensiun dan jenjang karier," jelasnya. 

PGRI juga berharap adanya kebijakan diferensiasi dengan memberikan kesempatan konversi status hanya untuk profesi strategis seperti guru dengan nakes di daerah 3T. Kemudian, pembentukan Undang-Undang (UU) jaminan perlindungan bagi guru, utamanya tenaga honorer. 

"Kami meminta adanya jaminan perlindungan guru setingkat UU karena kesejahteraan kemudian perubahan status, mutasi, itu adalah bagian yang inheren dari perlindungan guru yang saya kira tidak bisa terpisahkan," pungkasnya. (Des/M-3)

Read Entire Article