PRESIDEN Prabowo Subianto menyatakan akan membangun 7.000 sekolah terintegrasi di seluruh kecamatan di Indonesia mulai 2026. Pemerintah akan membentuk satuan tugas khusus untuk mempersiapkan rencana pembangunan sekaligus mewujudkan program tersebut.
"Ini sedang saya susun, saya minta Kemendiktisaintek (Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi) dan Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah), mungkin dibantu oleh kementerian lain juga, menyusun satgas khusus," ujar Presiden dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 20 Oktober 2025, seperti dilansir Antara pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Presiden Prabowo menjelaskan, pembangunan sekolah terintegrasi merupakan upaya pemerintah untuk memeratakan pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Konsepnya, sekolah terintegrasi ini akan menyatukan jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA atau SMK dalam satu kawasan pendidikan terpadu.
Sekolah terintegrasi ditujukan untuk anak dari keluarga tidak mampu yang masuk ke kategori desil 3 sampai 5. "Berarti, kami mungkin harus bangun 7.000 sekolah terintegrasi ini," ujar Presiden.
Sekolah terintegrasi merupakan konsep pendidikan ketiga yang dirancang Prabowo sejak dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024. Dua sekolah lainnya adalah sekolah garuda dan sekolah rakyat.
Sekolah garuda dikhususkan untuk anak-anak yang memiliki prestasi dan kecerdasan di atas rata-rata, serta dikelola oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Sementara sekolah sekolah rakyat di kelola oleh Kementerian Sosial dan ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin yang berada di desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional.
Dalam setahun pemerintahan ini, sebanyak 16 sekolah garuda sudah resmi diluncurkan hingga 16 Oktober 2025. Kemudian, sejak Juli 2025 lalu, pemerintah juga resmi menjalankan 165 sekolah rakyat yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.