Presiden Prabowo Subianto menyinggung kerja sama pertahanan yang diteken Indonesia-Afrika Selatan, pada 2023 lalu saat pertemuan dengan Presiden Afsel Cyril Ramaphosa di Istana Negara. Prabowo ingin agar kebijakan itu segera diimplementasikan.
"Pada bidang pertahanan dan keamanan, kita ingin mempercepat implementasi kerja sama pertahanan yang sudah kita sepakati pada 2023," ucap Prabowo, di Istana Negara, Rabu (22/10).
Dikutip dari situs kemlu, perjanjian pertahanan ini diteken di Johannesburg, pada 24 Agustus 2023, oleh Menlu Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Afrika Selatan saat itu.
Dalam perjanjian itu, ada beberapa poin kesepakatan yakni pertukaran informasi terkait lembaga pertahanan, kerja sama militer bilateral, hingga pertukaran perwira dan pelatihan militer.
Sementara teknis pelaksanaanya, perjanjian ini akan berlaku selama 5 tahun dan diperpanjang otomatis untuk 5 tahun berikutnya.
Sementara dari sektor industri pertahanan, PT Pindad juga menyepakati perjanjian induk dengan perusahaan industri pertahanan Afrika Selatan, Rheinmetal Denel Munition RF (PTY) LTD, pada 3 September 2024. Perjanjian ini berisi tentang pasokan strategis propelan dan komponen amunisi kaliber 40 mm.
Selain kerja sama militer dan pertahanan, Prabowo juga menyinggung soal kerja sama ekonomi, hingga agrikultur.
"Ke depan saya ingin meningkatkan hubungan ini, saya akan mengirim delegasi teknis untuk mendiskusikan secara konkret program ini, sehingga kerja sama ini bisa dipercepat," tutup Prabowo.