
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menyebut 16.000 Koperasi Desa Merah Putih bisa segera mendapat pinjaman dari Bank Himpunan Milik Negara (Himbara). Per hari ini, Senin (15/9), ada 1.000 Kopdes Merah Putih sudah mendapatkan pinjaman dari Himbara, dengan total Rp 1 triliun.
“Ada sekitar Rp 1 triliun hari ini sudah bisa dicairkan. Kemudian berlanjut sambil menunggu PMK yang baru nanti, 16.000 Koperasi Desa Merah Putih sudah bisa dibantu pencairannya,” kata Ferry saat konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (15/9).
Ferry juga menjelaskan bahwa 16.000 Kopdes Merah Putih tersebut sudah mengajukan proposal pinjaman ke Himbara. Masing-masing Kopdes bisa mengajukan pinjaman maksimal hingga Rp 3 miliar.
“Jadi kalau 16.000, asumsinya Rp 3 miliar x 16.000, tapi itu kan berjenjang juga,” ungkapnya.
Lebih lanjut, menurutnya proposal bisnis yang diajukan Kopdes sepenuhnya diserahkan kepada mereka. Namun, tetap harus sesuai dengan mandat yang ada, yakni untuk pengelolaan gerai, gudang, logistik, hingga apotek, dan klinik desa.
Ia juga menambahkan, banyak koperasi desa/kelurahan yang sudah beroperasi sebelumnya bahkan telah aktif menyerap (membeli/menampung) hasil produk masyarakat untuk dijual kembali.
“banyak yang mereka melakukan kegiatan juga menyerap hasil produk masyarakat dan menjual itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Ferry menegaskan untuk memastikan dana pinjaman digunakan sesuai tujuan, pengawasan dilakukan secara internal oleh kepala desa dan anggota koperasi. Dari sisi eksternal, Kementerian Koperasi telah menyediakan business assistant yang bertanggung jawab terhadap 10 koperasi sekaligus, serta Project Management Officer (PMO) yang membantu dinas terkait mendampingi Kopdes Merah Putih.
“Berikutnya kita sekarang sudah membuat sistem informasi manajemen Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih yang hampir sekarang proses inputnya sudah masuk dan kalau sudah ada sistem informasi manajemen Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih itu Proses pengawasannya akan bisa termonitor melalui proses digital,” tambahnya.
****
Reporter: Nur Pangesti