
Salah satu faktor yang memengaruhi performa lari adalah makanan. Ibarat mesin, tubuh manusia butuh bahan bakar biar bisa beraktivitas, termasuk berlari. Nah, bahan bakar yang digunakan adalah makanan.
Bahan bakar yang tepat bisa bikin tubuh pelari jadi makin berenergi. Karena itu, penting untuk memerhatikan asupan makanan utama, termasuk camilan yang sering kali dikonsumsi secara gak sadar.
Kadang, orang-orang meremehkan efek camilan karena dikonsumsi dalam porsi sedikit, padahal tetap aja berpengaruh untuk tubuh. Ngemil makanan yang gak sehat bisa memicu beragam penyakit, seperti obesitas hingga diabetes.
Sebaliknya, dikutip dari laman The Mother Runners, camilan yang sehat bisa membantu menjaga energi. Bahkan, camilan tersebut bisa mempercepat proses pemulihan tubuh pelari.
Lantas, camilan apa aja yang sehat dan cocok untuk dikonsumsi pelari? Yuk, catat rekomendasi teman kumparan Running Club di bawah ini.
Camilan Sehat yang Cocok Dikonsumsi Pelari

Menurut teman kumparan Wahyudi Bimo, camilan yang ideal untuk pelari adalah makanan rebusan, seperti singkong rebus, jagung rebus, kacang kedelai rebus, dan sejenisnya.
Bimo sendiri mengaku sering mengonsumsi dua telur rebus sebelum atau sesudah lari. Namun, ia paling menyukai kacang kedelai rebus dan pisang rebus, karena sangat bernutrisi dan proses pembuatan yang praktis.
"Bernutrisi dan paling praktis, kacang kedelai rebus dan pisang rebus," ucapnya.
Tak jauh berbeda, teman kumparan Raka juga merekomendasikan pisang untuk pelari yang lagi cari camilan sehat. Popularitas pisang sebagai camilan pelari tentunya sangat beralasan.
Dikutip dari laman Runners World, pisang menyediakan bahan bakar penting yang dibutuhkan tubuh saat berlari, seperti kalori, karbohidrat, hingga kalium. Tak hanya itu, pisang juga nggak bikin perut kembung atau penuh saat lari. Itulah kenapa Raka memilih mengonsumsi buah manis itu sebelum menjajal lintasan.

Setelah berlari, Raka memilih mengonsumsi yoghurt atau smoothie buah. Terkadang, ia juga mengonsumsi makanan proses (process food) sebagai camilan, tapi tentunya lebih selektif.
“Aku cek dulu kandungannya, harus ada karbohidrat kompleks dan sedikit gula. Aku juga pilih yang gampang dicerna dan nggak berat di perut,” ucapnya.
Di sisi lain, teman kumparan Aulia mengungkapkan bahwa dirinya mulai menghindari makanan proses sebisa mungkin. Ia memilih makanan alami, seperti campuran oat, madu, dan kacang-kacangan.
Sebelum lari, ia biasanya mengonsumsi buah kurma atau minum susu kedelai karena efektif menambah energi. Dan setelah lari, ia memilih camilan yang mengandung protein tinggi seperti telur rebus.
Selain memerhatikan asupan makanan, Aulia juga selalu memilih waktu makan dengan teliti. Ia sengaja menghindari waktu makan yang terlalu mepet dengan lari agar tidak ada masalah pada lambungnya.
Dikutip dari Very Well Fit, pakar lari menyarankan makan camilan sekitar satu setengah hingga dua jam sebelum berlari. Dengan begitu, tubuh memiliki waktu untuk mencerna dan mengubahnya jadi energi tambahan.
Ayo gabung komunitas teman kumparan Running Club untuk info event Fun Run terdekat di http://kum.pr/running