
MUI Kota Bekasi telah memutuskan bahwa tak ada penyimpangan agama di pengajian yang diadakan Putri Yeni atau Umi Cinta di rumahnya.
Keputusan itu usai Badan Kesbangpol mengadakan pertemuan antara Umi Cinta, MUI Kota Bekasi, FKUB Kota Bekasi, dan Ketua RW 12 Kelurahan Cimuning di kantor Kecamatan Mustikajaya pada Kamis (14/8).
“Sebagaimana penjelasan Ibu Putri Yeni berkaitan dengan materi pengajian yang dilakukan berdasarkan kriteria aliran yang dianggap menyimpang, sebagaimana disampaikan oleh Ketua MUI, bahwa pengajian tersebut tidak ada indikasi melenceng dari ajaran Islam. Saya ulangi, pengajian tersebut tidak ada indikasi melenceng dari ajaran Islam,” ucap Ketua MUI Kota Bekasi, Syaifuddin Siroj.
Pengajian Umi Cinta pun diperbolehkan untuk lanjut dengan terlebih dahulu mengantongi izin kegiatan dan diadakan di Masjid Al-Muhajirin dengan pengawasan.
“Untuk sementara, pengajian yang dilaksanakan di rumah Ibu Putri Yeni dihentikan untuk selanjutnya meminta izin warga untuk mengurus perizinan terhadap warga,” ucap Syaifuddin.
“Tiga, pengajian Ibu Yeni dilakukan di Masjid Al-Muhajirin RW1 2 Kelurahan Cimuning. Empat, akan dilakukan pendampingan oleh pihak kepolisian dan pemerintah kota Bekasi, termasuk Majelis Ulama Indonesia Kota Bekasi,” tandasnya.
Sebelumnya, pengajian di rumah Umi Cinta di Perumahan Dukuh Zambrud, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi digeruduk warga.
Isu yang beredar di masyarakat, Umi Cinta meminta jemaahnya untuk membayar uang Rp 1 juta dengan iming-iming masuk surga. Atas tudingan itu, Umi Cinta membantah.

“Seperti yang sudah saya sampaikan kepada Bapak Ketua MUI dan jajarannya beliau, Itu tidak benar, semua berita yang simpang siur selama ini membayar 1 juta dijamin masuk surga itu tidak benar,” ucap Umi Cinta di kesempatan yang sama.
“Saya sudah bersumpah tadi di atas Al-Quran itu tidak benar. Semua berita-berita yang sudah viral sampai ke Youtube itu tidak benar,” tambahnya.
Di sisi lain, Ketua RW 12 Kelurahan Cimuning, Ardianto, menyambut baik keputusan MUI Kota Bekasi.
“Rumor yang beredar kami tidak bisa membuktikan. Waallahualam. Semoga ini menjadi pertanda baik bagi kami di bulan Agustus, hari kemerdekaan RI yang ke-80. Mudah-mudahan ini jadi jadi terbaik buat lingkungan kami Blok I RW 12,” ucap Ardianto.