Kabupaten Bogor -
Sejumlah senjata api (senpi) dihadirkan dalam konferensi kasus penembakan di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Salah satunya yang digunakan pelaku SI (18) untuk menembak MAF (22).
"Ini senjata yang digunakan pelaku untuk menembak korban," Kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, kepada wartawan, Selasa (6/8/2024).
Terlihat senpi yang digunakan pelaku berjenis revolver berwarna putih. Senjata tersebut merupakan senjata rakitan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senjata tersebut diketahui didapatkan pelaku SI dari AZ, yang merupakan perakit senjata tersebut.
Kemudian, terdapat juga proyektil peluru yang ada pada tubuh korban. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Puslabfor untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Kemudian, tim dokter telah berhasil menemukan proyektil yang bersarang di kepala korban, di otak korban. Kami mencoba berkoordinasi dengan Puslabfor apakah ini masuk dalam kaliber 22, 32, atau 9," sebutnya.
Koordinasi dengan Densus 88
Sebelumnya, polisi menyita sejumlah senjata api (senpi) rakitan dan ratusan butir peluru dari tersangka penembakan pria berinisial MAF (22) di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Polres Bogor berkoordinasi dengan Densus 88 Polri untuk menyelidiki ada atau tidaknya kaitan terkait teroris.
"Melihat banyaknya senjata api berbagai jenis rakitan, kami berkoordinasi dengan Densus 88 Mabes Polri untuk menyelidiki apakah pabrik senjata rumahan ini ada kaitannya dengan sindikat atau jaringan teroris," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, kepada wartawan.
Selain itu, Polres Bogor berkoordinasi dengan Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada kaitannya dengan tindak pidana lainnya.
"Dan kedua, kami berkoordinasi dengan Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat apakah ini sudah berlangsung lama dan menjadi bisnis operasi yang dilakukan oleh AZ," tuturnya.
"Tentunya pasal yang kami kenakan ini mungkin tidak akan sampai di sini, kami akan kembangkan bila ada temuan ke depan di mana ditemukan tindak pidana yang baru," sambungnya.
(rdh/aik)