PEMUTARAN film dokumenter Holy Redemption di Sarajevo memberikan wawasan yang menakjubkan tentang dukungan diam-diam pemerintah Israel kepada para pemukim ilegal. Film dokumenter berdurasi 53 menit karya TRT World ini memenangkan penghargaan bergengsi AJB Documentary Film Festival Program Jury Award pada Festival Film Balkan Al Jazeera ke-7 yang diselenggarakan pada 13-17 September di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina.
Pemutaran film di Sarajevo membangkitkan kenangan menyakitkan tentang genosida Srebrenica karena banyak orang dapat menarik persamaan antara pemukim Zionis dan pasukan etnis Serbia yang terlibat dalam pembantaian besar-besaran pada 1995.
Setelah menonton Holy Redemption, para penonton di Sarajevo menjadi penasaran cara kru TRT berhasil mewawancarai para pemimpin Hilltop Youth yang fanatik, organisasi yang bahkan dianggap terlalu ekstrem oleh badan intelijen Israel, Sin Beit, dan memperoleh akses ke situs-situs pos terdepan yang keberadaannya tidak diketahui oleh warga Israel.
Baca juga : Saat Genosida Gaza, AS Setujui Penjualan Alat Militer ke Israel
Bagian pertama dari pertanyaan tersebut dijawab oleh produser Aslihan Eker Cakmak, dengan mengingatkan bahwa wacana rasis dan genosida yang keluar dari mulut tokoh-tokoh dalam film dokumenter tersebut, seperti Daniella Weiss, Nati Rom, dan lainnya, sudah sering disiarkan di televisi, tetapi kita sudah kebal dengan hal itu.
Para pembuat film mengatakan bahwa Weiss, pemimpin gerakan pemukim Nachala, begitu sering berbicara melalui telepon dengan Benjamin Netanyahu. Bahkan saat pengambilan gambar pun ia harus beristirahat sejenak untuk berbicara dengannya.
Selama proses investigasi, para pembuat film menyadari bahwa pemerintah sayap kanan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara diam-diam mendukung para pemukim radikal Israel yang menggunakan cara-cara kekerasan untuk mengusir orang-orang Palestina dari tanah mereka di Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga : Ekonomi Jalur Gaza dan Tepi Barat Hancur
Film dokumenter ini menawarkan pandangan yang belum pernah dilihat tentang kekejaman yang dilakukan oleh pemukim radikal di Tepi Barat yang diduduki dan menawarkan sekilas tentang rencana organisasi-organisasi ultrareligius untuk membagi-bagikan Jalur Gaza yang terkepung kepada para pemukim.
Pemutaran di Sarajevo merupakan pemutaran perdana film ini secara internasional setelah pemutaran pertamanya di Istanbul dan penayangannya di saluran domestik TRT menjelang festival.
Mengenai cara mereka berhasil mencapai pos-pos itu, jawabannya ialah kerja tim yang berdedikasi dari para jurnalis investigasi TRT, termasuk Jose Carlos Soares, yang mempertaruhkan nyawa mereka. Jose Carlos Soares menggambarkan dirinya sebagai pencair suasana, bermain sepak bola dengan anak-anak, membuat mereka merasa nyaman, tetapi pada akhirnya, seperti yang ia tunjukkan, mereka bahkan tidak perlu mengajukan 'pertanyaan-pertanyaan pengarah' kepada para pemukim dan pemimpin mereka.
Baca juga : Pemukim Ilegal Israel Bakar Kebun dan Properti Warga Palestina
Mereka sendiri yang memilih untuk mengatakan bahwa hidup dengan orang Palestina ialah hal yang mustahil, orang Palestina harus meninggalkan Palestina, atau para pemukim harus membunuh mereka semua.
Pos-pos tersebut didirikan oleh para 'perintis' sebagaimana Nati Rom menyebut para pemukim sebagai referensi yang jelas tentang orang Eropa mencuri tanah penduduk asli Amerika.
"Kita semua sangat akrab dengan permukiman, tetapi kita tidak pernah diperlihatkan mekanisme permukiman itu dimulai, dengan keluarga-keluarga Zionis yang tinggal di karavan-karavan di puncak-puncak bukit, tentara Israel datang untuk 'melindungi' mereka, dan kemudian mendeklarasikan tempat itu sebagai bagian dari Israel," ujar para pembuat dokumenter tersebut, mengutip TRT World, Sabtu (21/9).
Baca juga : Gaya Pemukim Ekstremis Israel Ancam Warga Tepi Barat Palestina
Mereka juga mengungkapkan bahwa serangan Israel ke Gaza dimulai ketika para kru sudah melakukan syuting di Tepi Barat yang diduduki. Setelah mendapatkan kepercayaan dari Danielle Weiss, mereka segera mengetahui bahwa para pemukim sudah menyusun rencana untuk menetap di Gaza.
Film dokumenter ini diakhiri dengan sekelompok pemukim, termasuk seorang anggota Knesset, yang menaiki perahu untuk mencari tahu bagian Gaza yang akan mereka ambil untuk diri mereka sendiri dari jarak yang aman, sementara tentara Israel mengebom warga sipil setempat, 'membersihkan' ruang untuk pemukim ilegal.
Film dokumenter itu berhasil menghubungkan yang terjadi di Tepi Barat dengan Gaza yang mengekspose banyak bagian dari mesin genosida Israel.
Ketika ditanya apakah para kru tidak takut akan keselamatan mereka sendiri ketika film ini disiarkan ke seluruh dunia, Çakmak mengatakan bahwa para pemukim fanatik itu cukup senang bisa menyiarkan niat genosida mereka. Sutradara Tanju Sahin mengingatkan para penonton bahwa nyawa mereka tidaklah lebih berharga daripada anak-anak Palestina yang kita lihat mati di layar kaca setiap hari.
Dalam pidato penerimaannya, Wakil Direktur Jenderal TRT, Omer Faruk Tanriverdi, mengatakan bahwa penghargaan ini sangat berarti bagi lembaga penyiaran publik Turki, karena penghargaan ini diberikan di Bosnia dan Herzegovina, tempat luka-luka akibat peristiwa Srebrenica masih membekas.
Ia menambahkan bahwa sejak 7 Oktober, TRT World telah berusaha menyampaikan fakta-fakta genosida di Gaza kepada khalayak dunia dan film dokumenter ini merupakan puncak dari upayanya untuk membuat dunia mendengar kisah Palestina.
Dia mengatakan TRT akan melanjutkan upayanya untuk 'memecah kesunyian' dan berharap film ini akan terus menjangkau penonton internasional.
Dalam pemutaran khusus, festival ini menayangkan film Uncle's Ring karya Aida Hadzimusic, tentang sang pembuat film yang mencoba merangkai kisah pembunuhan pamannya, dan para penonton terpukau, menangis, dan bersuara lantang di depan layar (terutama dalam adegan-adegan di mana para tokoh Serbia menunjukkan disonansi kognitif mengenai genosida).
Ini pengingat yang bagus bahwa film memiliki peran dalam mengenang orang yang telah meninggal dan memproses semua yang telah terjadi. (Z-2)