Jalan Terputus Akibat Banjir, Bantuan Belum Bisa Masuk ke Sibolga-Tapanuli

GUBERNUR Sumatera Utara Bobby Nasution dijadwalkan mengunjungi daerah yang terkena dampak banjir dan tanah longsor di kawasan Tapanuli, yang meliputi Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara, serta Kabupaten Humbang Hasundan. Bobby dijadwalkan terbang menggunakan helikopter milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara dari Pekanbaru, Provinsi Riau.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Sulaiman Harahap mengatakan Gubernur Bobby dijadwalkan terbang dari Medan ke Tapanuli Tengah sekitar pukul 12.00 WIB. "Kami menunggu helikopter milik TNI AU dari Pekanbaru. Namun, karena cuaca buruk, helikopter tersebut belum bisa terbang ke Medan menjemput Bobby," ujar Sulaiman Harahap kepada Tempo, Kamis, 27 November 2025.

Kendati helikopter belum bisa terbang, Bobby, kata Sulaiman, sudah mengirim bantuan makanan melalui jalur darat ke lokasi yang terkena dampak bencana. Namun, karena akses jalan ke lokasi masih belum bisa dilalui, bantuan makanan dan obat-obatan belum sampai.

"Jika cuaca bersahabat, Gubernur dan rombongan akan segera terbang ke Tapanuli Tengah. Nanti di Tapanuli Tengah ada crisis center atau pusat penanganan bencana di Bandara Ferdinand Lumban Tobing atau Bandara Pinangsori," ujar Sulaiman.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Tuahta Ramajaya Saragih mengatakan bantuan pangan dan obat-obatan dari Pemerintah Provinsi dan BPBD Sumatera Utara masih belum bisa menjangkau desa yang terkena dampak bencana banjir dan tanah longsor di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan akibat jalan terputus.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara Komisaris Besar Ferry Walintukan menyatakan, hingga Rabu, 26 November 2025, pukul 22.00 WIB, tercatat jumlah korban meninggal 34 orang dan 52 korban masih dalam pencarian. Sedangkan warga yang mengungsi tercatat sebanyak 1.168 orang.

Bencana dengan dampak terbesar, kata Walintukan, tercatat terjadi di wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Sibolga, dan Mandailing Natal. Beberapa wilayah diterjang tanah longsor hingga puluhan titik serta banjir yang merendam permukiman dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Search and Rescue (SAR) Medan mencatat enam warga hilang dan dalam pencarian akibat banjir bandang di Desa Panggugunan, Parbotihan, di jalan alternatif menuju Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Petugas siaga bencana yang kebetulan melintas di desa tersebut kemarin tak sengaja menemukan kondisi desa yang sudah tersapu banjir bandang pada Selasa malam, 25 November 2025. Petugas siaga bencana mendapati desa itu sudah porak-poranda.

"Warga di sana tidak bisa berkomunikasi dan melaporkan bencana itu karena jaringan telepon terganggu. Korban meninggal terdata empat orang. Sedangkan enam lain dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian," kata staf Humas Kantor SAR Medan, Hisar Turnip, kepada Tempo. Adapun puluhan warga yang mengalami luka berat dan ringan mendapat perawatan seadanya.