Mantan Pramugari Sukses Jualan Makanan di Pujasera

1 week ago 6
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

Jakarta -

Meninggalkan pekerjaan impian bukan hal yang mudah. Modal nekat dan komitmen yang kuat, siapa sangka mantan pramugari ini jadi pebisnis kuliner yang sukses.

Mengejar cita-cita semasa kecil bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Perjuangan yang mengorbankan tenaga, uang, dan waktu pasti akan dijaga keras ketika telah berhasil didapatkan.

Termasuk mengidamkan untuk menjadi salah satu profesi yang didambakan sejak lama. Ternyata menggapai cita-cita juga belum tentu membuat seseorang merasa puas dan nyaman dengan pekerjaan impiannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya seperti kisah seorang wanita yang rela meninggalkan pekerjaan impiannya. Alasannya tak kalah penting demi masa depan dirinya dan keluarga.

Mantan Pramugari Sukses Jualan Makanan di PujaseraSeorang pramugari rela menanggalkan profesinya demi mengelola kedai di pujasera. Foto: Insider

Cherry Tan dilaporkan oleh Insider (10/9) telah memimpikan untuk menjadi seorang pramugari sejak muda. Sejak usia 19 tahun ia telah mencoba untuk melamar pekerjaan menjadi pramugari pada SIngapore Airlines.

Sayangnya keberuntungan tak semulus itu untuknya, ia berujung ditolak. Lantas menghibur kekecewaannya Tan justru memilih untuk menempuh kuliah bisnis di Singapore Institute of Technology.

Nyatanya setelah lulus kuliah ia masih terus melamar pekerjaan sebagai pramugari, bahkan tak menyerah usai ditolak hingga 9 kali. Beruntung dirinya mendapatkan pekerjaan impiannya pada percobaan ke-10 setelah berusaha keras selama 4 tahun.

Tetapi memasuki masa kerja ke lima tahun, Tan mengaku justru bosan dengan pekerjaannya dan menginginkan tantangan lain. Akhirnya ia dan suami, Duncan Hsu, memilih untuk membuat sebuah kedai makanan di kawasan pujasera.

Mantan Pramugari Sukses Jualan Makanan di PujaseraIa meninggalkan pekerjaan impiannya demi mencari tantangan baru. Foto: Insider

Tan telah resmi mengundurkan diri dari Singapore Airlines dan semua waktunya didedikasikan untuk mengoperasikan kopitiam atau kedai kopi. Semua menunya dijual dengan harga murah meriah karena tujuannya adalah menggaet pelanggan kelas menengah ke bawah.

Tan dan Hsu sampai rela menginvestasikan uangnya hingga Rp 345 juta demi membuka kedai kopi tersebut. Kini bisnisnya diberi nama Kiang Kiang Taiwan Teppanyaki yang secara khusus menyajikan racikan kopi serta gaya teppanyaki mengadaptasi dari Taiwan.

Menu yang ditawarkannya beragam, ada steak, ayam, daging babi, ikan halibut, hingga pendampingnya berupa nasi atau mie. Tan merasa puas karena walaupun pendapatannya tak sama besar tetapi ia tak lagi mengalami pemotongan gaji seperti ketika menjadi pramugari.

Baginya kerja keras menjadi seorang pebisnis kuliner lebih membuat dirinya tertantang dan merasa berkecukupan daripada menjadi pramugari. "Kini aku bekerja 12 jam sehari dan 6 hari seminggu. Tetapi aku tidak punya waktu lagi untuk menghambur-hamburkan uang seperti sebelumnya," papar Tan.


(dfl/odi)

Read Entire Article