RANGKAIAN pameran pendidikan Taiwan, 2024 Taiwan Higher Education Fair Indonesia (THEFI), mulai digelar. Pada pameran ini, 57 perwakilan perguruan tinggi terkemuka Taiwan hadir untuk memberikan informasi detail tentang program studi S1-S3 mereka kepada para pengunjung. Tak hanya itu, informasi beasiswa, peluang kerja sambil kuliah, dan gambaran kehidupan di Taiwan juga tersedia.
“Tahun ini, THEFI diselenggarakan di lima kota. Dimulai hari ini, 3 Agustus di Jakarta, lalu di Bandung pada 4 Agustus 2024, Pontianak 6 Agustus, Surabaya 8 Agustus, dan di Medan pada 10-11 Agustus 2024,” ujar Ketua Umum Ikatan Citra Alumni Taiwan se-Indonesia (ICATI), Ijoh Dulong, mewakili penyelenggara pameran, pada pembukaan 2024 THEFI, di Jakarta, Sabtu (3/8).
Selain memperkenalkan perguruan tinggi masing-masing, perwakilan dari 57 perguruan tinggi Taiwan juga mengeksplorasi kesempatan kerja sama dengan perguruan tinggi, serta sekolah menengah umum dan kejuruan Indonesia. “Guru sekolah Indonesia dapat memanfaatkan peluang beasiswa kuliah yang ditawarkan untuk meng-upgrade diri dengan mengambil program master dan doktoral di Taiwan,” kata Ijoh.
Baca juga : Peminat Kuliah di Taiwan Meningkat, Pameran Pendidikan THEFI Digelar di Lima Kota
Pada kesempatan sama, Vice Representative of Taipei Economic and Trade Office (TETO) in Jakarta, Chen Sheng-peng, menjelaskan sejumlah pertimbangan yang membuat Taiwan layak menjadi pilihan pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi. Pertama, sektor pendidikan di Taiwan mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat. Hal itu dilandasi pemahaman bahwa pendidikan merupakan pondasi dari perkembangan nasional maupun individu. Hasilnya, banyak perguruan tinggi Taiwan mempunyai reputasi tinggi yang diakui secara internasional, misalnya pada bidang sains dan teknologi, kedokteran, teknik, serta pertanian. “Taiwan dikenal sebagai negara yang maju di riset semikonduktor, artificial intelligence, dan kesehatan,” ucap Chen Sheng-peng.
Kedua, lanjutnya, masyarakat Taiwan bersifat terbuka dan mau menerima kehadiran orang asing secara baik. Saat ini, ada 500 ribu orang Indonesia yang tinggal di sana untuk berbagai keperluan seperti bekerja dan sekolah. “Pelajar asal Indonesia jumlahnya sekitar 17 ribu, menjadi jumlah pelajar asing terbanyak kedua di Taiwan. Tersedia peluang-peluang beasiswa, baik beasiswa dari perguruan tinggi maupun dari pemerintah Taiwan. Kami juga membuka peluang bagi mahasiswa asing yang sudah menyelesaikan studi untuk bekerja di sana,” katanya.
Ketiga, Taiwan termasuk negara yang nyaman ditinggali. Chen Sheng-peng mengungkapkan, luas negaranya sekitar setengah Pulau Jawa dengan jumlah penduduk hanya sekitar 24 juta jiwa. Pada 2023, situs Numbeo yang merilis indeks keamanan negara-negara dunia menempatkan Taiwan di peringkat 3 dari 142 negara, dengan indeks kriminal yang sangat rendah. (B-1)