Populer: Kelas Menengah Terhempas PHK; Realita Rumah Subsidi

2 hours ago 1
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online
Sejumlah buruh berjalan pulang di salah satu pabrik di Kota Tangerang, Jumat (17/11/2023). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Kisah Andre Satria Octavino, seorang karyawan startup yang terkena layoff alias PHK sejak akhir Juli 2024 menjadi berita yang ramai dibaca pada Minggu (22/9).

Selain itu, banyaknya rumah subsidi yang ditinggal penghuni di Perumahan Citra Madani, Maja, Kabupaten Lebak, Banten juga menjadi berita populer di kumparanBISNIS. Simak rangkumannya.

Kelas Menengah Terhempas PHK

Andre merupakan salah satu karyawan yang terdampak PHK dengan kondisi memiliki cicilan rumah dan mobil yang mencapai Rp 10 juta per bulan membuatnya menjual ini-itu. Termasuk iPhone 15, Samsung Galaxy Flip 4, serta sejumlah tas branded yang dia miliki.

Sejak kejadian tersebut, ia sadar kondisi pasar tenaga kerja di Indonesia tengah tidak baik-baik saja. Selama 2 bulan sejak PHK, Andre telah mengirimkan lamaran kepada 30 sampai 40 perusahaan. Namun sialnya, lanjut Andre, hingga sekarang belum ada respons positif.

Situasi ini membuat dirinya depresi bahkan sempat berpikir untuk mengakhiri hidup. Hal ini membuatnya bergabung dengan komunitas Move On Game On yang didirikan oleh seseorang yang juga berdampak PHK.

"Ini salah satunya sih, ini adalah opsi yang tiba-tiba ketemu sih. Komunitas kayak gini ini adalah opsi yang tiba-tiba ketemu dan memang ternyata banyak loh orang yang sama, mereka juga bisa survive. Gua pun ini yang kedua kalinya (kena PHK), jadi yang pertama aja bisa survive, masa sekarang enggak," jawab Andre.

Andre Satria Octavino. Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan

Orang tersebut adalah Lingga Wastu (38). Lingga membentuk komunitas tersebut untuk untuk mengisi waktu luang. Selain itu, ia juga tergerak oleh kisah temannya yang sampai tidak bisa makan karena kena PHK.

"Kebetulan kemarin sempat ngobrol sama teman yang salah satunya udah 8 bulan belum dapat kerjaan. Dia ini laki-laki, single father, sampai dia cerita ini kondisinya dia hampir mati: 'Antara gue yang makan atau anak gue yang makan'," kata Lingga menceritakan temannya.

Berdasarkan data dari Move On Game On, 40 persen atau mayoritas orang kena PHK yang join di grupnya adalah karyawan berusia 33-40 tahun. Diikuti oleh karyawan berusia 26-32 tahun yang mencapai 35,56 persen.

Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kelas menengah di Indonesia terus merosot. Pada 2019, tercatat ada 57,33 juta kelas menengah atau 21,45 persen dari total penduduk Indonesia. Kini pada 2024, jumlah kelas menengah menjadi 47,85 juta orang atau 17,13 persen dari total penduduk Indonesia.

Data itu menunjukkan bahwa kelas menengah di Indonesia menyusut hingga 9,48 juta orang dalam lima tahun terakhir. Pada periode yang sama, terjadi peningkatan jumlah dan persentase kelompok penduduk rentan miskin dari 54,97 juta orang menjadi 67,69 juta orang atau dari 20,56 persen menjadi 24,23 persen. Sementara itu, kelompok menuju kelas menengah dari 128,85 juta orang menjadi 137,50 juta orang atau dari 48,2 persen menjadi 49,22 persen.

founder komunitas Move On Game On, Lingga Wastu. Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan