PENEMUAN tujuh mayat di Kali Bekasi, khususnya di belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai, menjadi perhatian publik. Kini terungkap bahwa salah satu terduga korban, berinisial MR, sempat merayakan ulang tahun sebelum insiden tragis tersebut.
Dwi Septiani, sepupu MR, menjelaskan bahwa pada malam kejadian, MR menghadiri perayaan ulang tahun teman di Cikunir.
Setelah perayaan tersebut, ia dan beberapa teman melanjutkan perjalanan menuju sebuah pabrik semen yang terletak dekat kali.
Baca juga : Lokasi Penemuan 7 Mayat Masih Disisir Tim SAR
"Tiba-tiba dikejar polisi," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu.
Dwi mengaku mengenali salah satu mayat yang ditemukan karena mengenakan pakaian yang sama dengan yang terakhir kali dipakai oleh MR.
Dwi juga mengungkapkan bahwa informasi mengenai penemuan mayat MR diperoleh dari teman-teman korban yang berhasil melarikan diri saat dikejar.
Baca juga : Polisi Periksa Saksi Terkait Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi
"Temannya bilang bahwa MR jatuh ke kali, setelah itu tidak tahu lagi," tambahnya.
Sementara itu, keluarga terduga korban lainnya, yang dikenal dengan inisial AD, juga memberikan keterangan terkait malam sebelum penemuan mayat.
Yanti, salah satu anggota keluarga AD, menyebutkan bahwa AD pamit keluar untuk bermain pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Baca juga : Dua Remaja Pelaku Tawur di Bekasi Ditangkap Bawa Airsoft Gun
"Dia sudah biasa main, jadi kami tidak tahu ke mana," ujarnya.
Yanti mengaku mulai merasa khawatir ketika AD belum juga pulang seharian, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke Rumah Sakit Polri untuk memastikan informasi tentang penemuan mayat tersebut.
Jika identifikasi mengkonfirmasi bahwa mayat tersebut adalah AD, Yanti dan keluarganya berencana untuk membawa pulang jenazah untuk dimakamkan di sekitar rumah mereka.
Baca juga : Polisi Amankan Empat Remaja yang Lakukan Tawuran di Bekasi
"Kami mau nuntut, tapi nuntut ke mana? Paling yang ngajaknya saja," tambahnya dengan nada penuh keprihatinan.
Penemuan tujuh mayat ini menjadi sorotan, di mana pihak kepolisian menduga bahwa insiden tersebut berkaitan dengan tawuran yang terjadi di area tersebut.
Saksi mata melaporkan bahwa mereka melihat kerumunan sebelum penemuan mayat, yang semakin memperkuat dugaan keterlibatan kekerasan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti dari kejadian ini dan memastikan keadilan bagi para korban serta keluarganya.
Keluarga yang ditinggalkan berharap agar pihak berwenang segera memberikan klarifikasi dan penanganan yang tepat dalam kasus ini. (Z-10)