UNICEF: Jumlah Anak Obesitas Kini Lebih Banyak dari Berat Badan Kurang

7 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Data terbaru UNICEF menunjukkan bahwa sekitar satu dari sepuluh anak dan remaja berusia 5–19 tahun, atau setara dengan 188 juta orang, kini hidup dengan obesitas.

Dilansir dari BBC, angka ini menandai titik balik bersejarah karena untuk pertama kalinya jumlah anak obesitas melebihi anak dengan berat badan kurang.

UNICEF mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk melindungi pola makan anak dari bahan berbahaya serta membatasi intervensi industri makanan ultra-proses dalam penyusunan kebijakan publik.

Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menegaskan bahwa obesitas pada anak adalah "kekhawatiran yang semakin besar” yang berdampak panjang pada kesehatan dan perkembangan.

Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa jika tidak ada tindakan nyata, biaya ekonomi akibat obesitas bisa melonjak hingga USD 4 triliun per tahun pada 2035. 

“Setiap anak harus memiliki akses terhadap makanan bergizi dan terjangkau untuk mendukung pertumbuhan mereka,” ujar Russell.

Perubahan Pola Makan Global

UNICEF menemukan pola makan tradisional yang biasanya kaya buah, sayur, dan protein kini banyak ditinggalkan. 

Sebagai gantinya, anak-anak lebih sering mengonsumsi makanan ultra-proses yang tinggi gula, garam, lemak jenuh, serta zat aditif. 

Kondisi ini membuat asupan energi berlebih, namun tidak diimbangi dengan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. 

“Pergeseran inilah yang menjadi penyebab utama peningkatan obesitas di kalangan anak,” kata para peneliti dalam laporan.

Meningkatnya Kasus Obesitas

Studi UNICEF yang mengumpulkan data dari lebih 190 negara menemukan bahwa prevalensi anak usia 5–19 tahun dengan berat badan kurang menurun sejak 2000, dari 13% menjadi 9,2%. 

Sebaliknya, angka obesitas naik tiga kali lipat, dari 3% menjadi 9,4%. Jika digabung dengan kelompok overweight, jumlahnya kini mencapai 391 juta anak dan remaja. 

Russell menyebut kondisi ini sebagai double burden of malnutrition atau beban ganda malnutrisi, karena stunting dan obesitas bisa terjadi bersamaan dalam satu negara.

Risiko dan Tuntutan Kebijakan

Obesitas pada anak berhubungan erat dengan risiko penyakit serius di masa depan, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker tertentu. 

UNICEF menilai masalah ini bukan sekadar isu kesehatan, tetapi juga ekonomi. Dampak obesitas diperkirakan akan membebani dunia hingga triliunan dolar dalam dua dekade mendatang. 

Karena itu, UNICEF menyerukan langkah tegas, seperti melarang makanan ultra-proses di kantin sekolah, mengenakan pajak pada produk tidak sehat, memperketat label makanan, hingga mencegah industri ikut campur dalam pembuatan kebijakan.

Read Entire Article