
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2,44 triliun sepanjang Januari-Juni 2025, dengan laba bersih Rp 298 miliar. Pendapatan ini mengalami perlambatan 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) dan laba bersih turun 16 persen (yoy).
Sepanjang semester I 2025, perseroan melayani 3,07 juta penumpang dan 3,98 juta kendaraan di seluruh Indonesia. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menegaskan capaian tersebut menjadi bukti ketangguhan dan daya adaptasi perusahaan.
“Kita tidak sekadar menjalankan bisnis seperti biasa, tetapi bergerak cepat dengan fokus pada quick wins. Semua lini harus bersinergi untuk menciptakan hasil nyata bagi perusahaan, masyarakat, dan negara,” ujar Heru dalam keterangannya, Kamis (11/9).
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan perseroan melakukan transformasi digital melalui penerapan pemesanan tiket online Ferizy di 49 pelabuhan. Selain digitalisasi, pengembangan infrastruktur juga menjadi prioritas perseroan.
"Peningkatan layanan di Pelabuhan Merak dan Bakauheni, termasuk pembangunan jembatan penghubung antara terminal eksekutif dan reguler, telah menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih lancar dan nyaman bagi masyarakat," jelasnya.
Shelvy menuturkan, ASDP juga memperluas akses konektivitas dengan membuka delapan lintasan perintis baru yang menjangkau wilayah strategis dan kawasan 3T. Kehadiran lintasan ini memperkuat peran ASDP dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta pemerataan pembangunan.
“Kami mendengarkan aspirasi pengguna jasa dan memastikan kualitas layanan terus ditingkatkan sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Memasuki semester II 2025, Shlevy memastikan konsolidasi internal terus dilakukan demi perbaikan kinerja perseroan. "ASDP optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan capaian membanggakan sekaligus memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional," tambahnya.