Jakarta (ANTARA) - Rasa nyeri atau pegal pada tubuh setelah berolahraga sering dialami banyak orang, terutama ketika mencoba latihan baru atau meningkatkan intensitas. Kondisi ini dikenal sebagai Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) yang muncul akibat mikro-kerusakan pada serat otot saat berkontraksi dan meregang.
Proses tersebut merupakan bagian alami dari adaptasi otot, di mana tubuh memperbaiki jaringan yang rusak sehingga otot menjadi lebih kuat dan siap menghadapi beban latihan berikutnya. Berikut penjelasannya.
Penyebab utama DOMS
Fenomena ini umumnya disebut Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), yaitu sensasi nyeri atau pegal pada otot yang muncul sekitar 12-24 jam setelah olahraga dan dapat bertahan hingga 48-72 jam. Penyebabnya antara lain:
• Robekan mikroskopik pada serabut otot, terutama saat melakukan gerakan eksentrik seperti menurunkan beban.
• Peradangan lokal akibat respons tubuh terhadap kerusakan otot.
• Penumpukan asam laktat selama aktivitas berat, meski kontribusinya terhadap DOMS masih menjadi perdebatan.
• Faktor lainnya seperti dehidrasi, kurang pemanasan maupun pendinginan, serta latihan intensitas tinggi secara mendadak juga turut memperparah gejala.
Baca juga: Pakar: Latihan keras tak cukup tanpa strategi nutrisi yang tepat
Cara mengurangi nyeri otot
Beberapa langkah dapat membantu meredakan rasa sakit setelah olahraga, di antaranya:
1. Beristirahat cukup agar otot memiliki waktu untuk pulih.
2. Kompres dingin di awal untuk mengurangi peradangan, lalu kompres hangat setelah dua hari guna melancarkan aliran darah.
3. Pijat ringan atau penggunaan foam roller untuk mengendurkan otot.
4. Aktivitas ringan seperti berjalan santai atau peregangan agar otot tidak kaku.
5. Hidrasi dan nutrisi seimbang, termasuk asupan protein, karbohidrat, dan elektrolit.
6. Tidur berkualitas selama 7-9 jam setiap malam.
7. Meningkatkan intensitas olahraga secara bertahap agar tubuh dapat beradaptasi.
8. Obat pereda nyeri dapat digunakan bila perlu, dengan anjuran dokter.
Nyeri otot setelah olahraga umumnya tidak berbahaya. Namun, jika berlangsung lebih dari tiga hari, disertai pembengkakan, perubahan warna kulit, atau kesulitan bergerak, sebaiknya segera periksa ke tenaga medis.
Melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat, menjaga hidrasi, serta menyesuaikan intensitas latihan secara perlahan menjadi kunci untuk menghindari nyeri berlebihan dan mendukung kebugaran jangka panjang.
Baca juga: Kekuatan tubuh bagian bawah berkaitan dengan umur panjang
Baca juga: Fasilitas olahraga potensial dibangun di Taman Bendera Pusaka
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.