Jakarta (ANTARA) - Cedera bahu bukan hanya milik atlet profesional, tetapi juga bisa menimpa siapa saja, mulai dari pekerja kantoran hingga pelajar. Salah satu cedera yang cukup sering terjadi adalah dislokasi bahu kondisi ketika tulang lengan atas keluar dari posisi normalnya di sendi bahu.
Gejalanya sering kali muncul secara tiba-tiba, mulai dari nyeri hebat, kesulitan menggerakkan lengan, pembengkakan, hingga munculnya tonjolan atau benjolan di sekitar bahu. Meski sebagian orang mungkin mengira cedera ini bisa pulih sendiri, kenyataannya ada kondisi tertentu yang memerlukan penanganan medis segera.
Memahami tanda-tanda dislokasi bahu serta mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter dapat membantu mencegah komplikasi dan mempercepat proses pemulihan.
Berikut ini adalah gejala dislokasi bahu dan waktu yang tepat pergi ke dokter, melansir dari berbagai sumber.
Baca juga: Kenali jenis dan penyebab dislokasi bahu yang dialami Jefri Nichol
Gejala dislokasi bahu
Tanda dan gejala yang biasanya muncul ketika seseorang mengalami dislokasi bahu antara lain:
• Nyeri hebat yang terasa menusuk dan sulit ditahan pada bahu.
• Kesulitan atau bahkan tidak mampu menggerakkan lengan.
• Muncul memar dan pembengkakan di sekitar area bahu.
• Sensasi kesemutan disertai kelemahan pada lengan, tangan, atau jari-jari.
• Mati rasa di area sekitar cedera, seperti leher, lengan, atau jari tangan.
• Otot bahu mengalami kejang, yang dapat memperparah rasa nyeri.
• Adanya tonjolan atau benjolan di sekitar bahu yang terlihat keluar dari posisinya.
Baca juga: Mengenal dislokasi bahu usai duel tinju El Rumi vs Jefri Nichol
Kapan harus ke dokter?
Meskipun secara teori dislokasi bahu dapat ditangani dengan mengembalikan posisi tulang ke rongga-nya, tindakan ini tidak disarankan dilakukan sendiri. Untuk keamanan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter ortopedi jika merasakan ada masalah pada bahu. Prosedur pengembalian posisi akan dilakukan oleh tenaga medis dengan cara yang lebih aman.
Apabila bahu terasa nyeri hebat, terlihat mengalami perubahan bentuk, dan gerakannya terbatas, jangan menunda untuk mencari bantuan medis. Penanganan cepat sangat penting guna mengurangi risiko kerusakan permanen pada sendi bahu. Tanpa perawatan segera, kerusakan tersebut juga bisa meluas ke pembuluh darah maupun ligamen di sekitarnya.
Tanpa penanganan yang tepat, dislokasi bahu juga dapat menyebabkan kelemahan otot permanen, keterbatasan gerak jangka panjang, hingga meningkatkan risiko cedera berulang di masa depan. Oleh karena itu, mengenali gejala sejak dini dan segera mencari pertolongan medis merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan dan fungsi bahu secara optimal.
Baca juga: Mario Aji alami dislokasi bahu
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.