INFO NASIONAL – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi korban luka berat dalam insiden unjuk rasa di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 4 September 2025. Dalam kunjungan itu, Gus Ipul menjeguk serta menyerahkan santunan secara langsung kepada korban luka dari unsur petugas kepolisian. Hal ini merupakan bentuk kependulian pemerintah kepada para korban unjuk rasa baik dari unsur masyarakat maupun petugas.
"Saya malam ini bisa mengunjungi para petugas yang masih di rumah sakit dan ini tentu menjadi bagian dari perhatian kita bersama, khususnya dari Kementerian Sosial,” ucap Gus Ipul yang sebelumnya mendengarkan kisah haru satu persatu pasien yang masih dirawat di RS Polri.
“Kita memberikan satu perhatian lewat santunan, baik untuk yang wafat maupun yang luka-luka, baik itu untuk warga maupun untuk petugas," kata Gus Ipul seraya memberikan semangat dan mendoakan kesembuhan bagi pasien.
Santunan ini, kata Gus Ipul, melalui proses asemen yang sudah dilakukan sebelumnya oleh Kementerian Sosial. Selain santunan untuk para korban unjuk rasa, Kemensos juga memberikan perhatian dalam rehabilitasi sosial korban melalui dukungan psikososial, bantuan aksesibilitas, perawatan dan pengasuhan.
"Jadi kita ingin nanti para petugas atau warga yang menjadi korban tentu melalui proses pemulihan ya, rehabilitasi medis, nanti tentu ada rehab-rehab yang lain seperti rehabilitasi sosial," kata dia.
Berdasarkan informasi yang diterima Kemensos, sebanyak lima orang petugas mengalami luka berat dan masih dirawat di RS Polri Kramat Jati. Lima orang tersebut terdiri dari Aiptu Rachmat, Bripka Marudut, Briptu Wiji Wahyu, Aipda Suprianta, dan Baratu Arief Nur Hidayat.
Kemensos memberikan santunan sebesar Rp 5 juta serta paket bantuan nutrisi kepada masing-masing korban. Santunan ini merupakan bagian dari program perlindungan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada korban terdampak musibah, termasuk akibat peristiwa konflik sosial.
"Lima petugas yang masih dirawat di sini, kondisinya semua terus membaik. Dan saya melihat ada suatu proses penanganan yang sangat baik ya. Rata-rata tadi saya tanya, mereka merasa jauh lebih baik kondisinya," kata Gus Ipul.
Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombespol Nariyana menuturkan, sebelumnya sebanyak 53 orang korban luka kerusuhan unjuk rasa menjalani rawat inap terdiri dari unsur petugas maupun warga. “Yang dirawat ada 53, itu 5 masyarakat kemudian 48-nya adalah anggota polri, dan dari 48 anggota polri ini, yang 6 itu rawat jalan, yang 42 dirawat inap oleh Rumah Sakit Bayangkara tingkat 1 (RS Polri)," kata dia.
Bagi pasien yang sudah pulang dari RS Polri, Kemensos juga segera memberikan santunan dengan mendatangi rumah mereka. Kemensos sebelumnya juga telah memberikan santunan kematian serta bantuan sosial kepada ahli waris driver ojek online, Affan Kurniawan. Bantuan serupa juga akan diberikan kepada para korban unjuk rasa lainnya di berbagai daerah, segera setelah tim selesai melakukan asesmen. (*)