1 month ago
10
Ilustrasi(MI/Susanto)
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak terbatas namun tetap berpeluang menguat pada pekan depan. Berdasarkan analisis teknikal dari Mirae Asset Sekuritas, level support IHSG berada di 6814 dan 6745, sementara level resistance atau batas atasnya berada di 6980 dan 7053.
Analis Mirae Asser Sekuritas Nafan Aji mengungkapkan beberapa faktor yang bakal mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan di antaranya ialah rilis inflasi, perkembangan Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur, dan prakiraan langkah kebijakan moneter The Federal Reserve ke depan.
"Untuk PMI manufacturing, saya cermati rerata negara masih mengalami kontraksi di bidang manufaktur, akibat adanya pelambatan permintaan global. Kalau dari domestik, terkait dengan inflasi, memang masih diproyeksikan stabil, dalam kisaran range Bank Indonesia, ini sebenarnya katalis positif bagi market," ujarnya saat dihubungi, Minggu (29/6).
Hal lain yang turut mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan ialah perkembangan tensi dagang dunia. Kendati saat ini ketegangan relatif mereda lantaran Amerika Serikat dan Tiongkok mulai bernegosiasi, namun pasar masih menanti akan seperti apa hasil dari perundingan tersebut.
Adapun aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama. IHSG, volume perdagangan, frekuensi transaksi, hingga nilai transaksi harian mengalami penurunan dibanding pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar BEI tercatat turun tipis sebesar 0,01% menjadi Rp12.098 triliun dari sebelumnya Rp12.099 triliun. Sementara itu, IHSG melemah 0,14% dan ditutup di level 6.897,400, turun dari posisi 6.907,138 pada pekan sebelumnya. (Mir/I-1)
