Liputan6.com, Jakarta - Sariawan adalah luka kecil dan dangkal yang biasanya muncul pada jaringan lunak mulut atau di dasar gusi. Tidak seperti cold sores (luka lepuh akibat virus herpes), sariawan tidak muncul di permukaan bibir dan juga tidak menular.
Meski begitu, rasa nyerinya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, apalagi jika ukuran-nya besar atau jumlahnya banyak.
Menurut Mayo Clinic, sebagian besar sariawan akan sembuh dalam waktu 1–2 minggu. Namun, jika lukanya sangat besar, terasa amat nyeri, atau tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera periksa ke dokter atau dokter gigi.
Dalam beberapa kasus, sariawan juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kekurangan nutrisi atau gangguan autoimun.
Jenis-Jenis Sariawan
Sariawan tidak hanya satu macam. Ada tiga jenis yang paling umum:
1. Sariawan Minor
- Bentuk oval kecil dengan tepi merah.
- Biasanya sembuh sendiri dalam 1–2 minggu tanpa meninggalkan bekas.
2. Sariawan Major
- Berukuran lebih besar dan jauh lebih nyeri.
- Bisa memerlukan waktu hingga 6 minggu untuk sembuh dan terkadang meninggalkan bekas luka.
3. Sariawan Herpetiform
- Berjumlah banyak dan kecil-kecil.
- Sering kali bergabung membentuk luka lebih besar.
- Meski namanya mirip, sariawan ini bukan disebabkan oleh virus herpes.
- Memahami jenis sariawan penting agar tidak salah kaprah mengira semua luka di mulut adalah herpes.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Umumnya, sariawan diawali dengan sensasi kesemutan atau terbakar 1–2 hari sebelum luka muncul. Bentuknya bulat atau oval, berwarna putih atau kuning di tengah dengan tepi merah.
Meski kebanyakan sariawan tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang perlu mendapat perhatian medis:
- Sariawan sangat besar atau jumlahnya banyak.
- Sering kambuh sebelum yang lama sembuh.
- Tidak kunjung sembuh lebih dari 2 minggu.
- Rasa nyeri ekstrem hingga sulit makan atau minum.
- Menyebar sampai ke bibir.
- Disertai demam tinggi.
Penyebab dan Faktor Risiko
Sariawan bisa dipicu oleh banyak hal, mulai dari:
- Iritasi akibat gigi yang tajam atau kawat gigi.
- Alergi terhadap makanan tertentu.
- Kekurangan vitamin dan mineral.
- Penurunan daya tahan tubuh atau gangguan imun.
Karena itu, pemeriksaan dini penting dilakukan agar penyebab pastinya bisa diketahui dan dicegah komplikasi lebih lanjut.
Cara Mencegah Sariawan
Selain perawatan, pencegahan juga memegang peranan penting. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain:
- Perbaiki pola makan: Konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian untuk mencegah kekurangan vitamin.
- Jaga kebersihan mulut: Gunakan sikat gigi berbulu lembut, flossing rutin, serta hindari pasta gigi dengan kandungan sodium lauryl sulfate.
- Perhatikan alat ortodontik: Bagi pengguna behel, gunakan lilin ortodontik untuk mengurangi gesekan yang bisa memicu luka.
- Kelola stres: Lakukan meditasi, olahraga ringan, atau teknik relaksasi lainnya, karena stres juga sering memicu munculnya sariawan.
Dengan mengenali gejala, jenis, dan cara pencegahannya, kita bisa lebih sigap menghadapi sariawan. Walaupun sering dianggap sepele, jangan abaikan jika sariawan muncul berulang kali atau tidak kunjung sembuh.
Bisa jadi, itu adalah sinyal tubuh untuk memberi tahu ada masalah kesehatan yang perlu ditangani.