[Kolom Pakar] dr Andri SpKJ: Kiprah 17 Tahun Membawa Modul Psikosomatik Indonesia ke Eropa

6 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kehormatan kembali saya rasakan di akhir tahun 2025 ini. Setelah terakhir di Rotterdam tahun 2019, saya kembali mendapat kepercayaan untuk berdiri di panggung European Academy of Psychosomatic Medicine (EAPM) Annual Congress di Munich, Jerman, pada 11 s.d 13 September lalu.

Namun, yang membuat momen ini begitu spesial adalah kesempatan untuk mempresentasikan sebuah karya yang lahir dari perjalanan panjang 17 tahun karier saya di psikiatri, dengan fokus pada psikosomatik dan gangguan cemas yang telah saya tekuni secara mendalam sejak 2010.

Lebih dari Sekadar 'Sakit karena Stres'

Dalam praktik klinis sehari-hari, khususnya sejak memfokuskan pada psikosomatik, saya sering menjumpai pasien yang datang dengan keluhan fisik yang mengganggu --- seperti jantung berdebar, nyeri lambung, atau migrain --- yang akar masalahnya justru bersumber dari kondisi psikis.

Inilah esensi dari kedokteran psikosomatik yang saya yakini: sebuah pendekatan holistik yang menyatukan 'psiko' (pikiran) dan 'soma' (tubuh).

Ini bukan ilmu semu, melainkan disiplin ilmiah yang melihat bagaimana dinamika pikiran, perasaan, dan stres kronis dapat termanifestasi menjadi keluhan fisik yang sangat nyata.

Merintis Sebuah Modul dari Pengalaman Klinis

Perjalanan pengembangan modul pelatihan ini berawal dari keprihatinan dan observasi saya selama bertahun-tahun menangani pasien. Banyak kasus yang sebenarnya memerlukan pendekatan biopsikososial, tetapi sering kali terlewat karena kurangnya pemahaman.

Pada 2017, bersama rekan-rekan, kami menggagas lokakarya pertamanya di Surakarta. Pandemi sempat menghentikan sejenak, tetapi sejak 2022, dengan semangat baru, kami menghidupkannya kembali. Modul ini kami rancang berdasarkan pengalaman langsung menangani kompleksitas pasien psikosomatik di Indonesia.

Modul ini kami bangun dengan tiga pilar utama:

  1. Pemahaman Konseptual: Memperkenalkan dasar-dasar psikosomatik yang sering saya terapkan dalam konsultasi.
  2. Keterampilan Assessment Klinis: Melatih dokter untuk mendiagnosis pasien dengan keluhan fisik berulang yang tidak jelas penyebab medisnya --- sesuatu yang sering saya jumpai.
  3. Manajemen Holistik: Membekali dokter dengan strategi penanganan berbasis bukti, mulai dari terapi wicara, teknik mindfulness, hingga farmakoterapi yang telah terbukti efektif dalam praktik saya.

Dari Ruang Praktik di Indonesia ke Panggung Dunia

Membawa modul ini ke EAPM 2025 adalah sebuah kebanggaan. Ini adalah bukti bahwa inisiatif lokal yang lahir dari pengalaman klinis puluhan tahun dapat berkontribusi pada percakapan global.

Saat berdiri di depan poster ilmiah saya di Munich, banyak kolega internasional yang tertarik, khususnya dengan keberanian kami mengangkat 'psikosomatik lambung' --- sebuah fokus utama praktik klinis saya sejak 2015.

Mereka penasaran bagaimana kami mengintegrasikan pendekatan ini dalam sistem kesehatan primer yang padat.

Pada Akhirnya, Ini Tentang Memanusiakan Hubungan Dokter–Pasien

Bagi saya, semua ini bukan sekadar prestise akademis. Esensinya adalah bagaimana kita, sebagai dokter, bisa memberikan perawatan yang lebih manusiawi. Pendekatan psikosomatik mengajak kita untuk mendengarkan cerita hidup pasien secara utuh.

Tak jarang, dalam praktik saya, keluhan fisik yang bertahun-tahun tidak kunjung sembuh akhirnya menemukan titik terang ketika pasien merasa benar-benar didengarkan dan dimengerti kondisinya.

Kehadiran Indonesia di Munich adalah sebuah pernyataan: bahwa kami tidak hanya konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga kontributor yang aktif.

Langkah kecil ini saya harap dapat membuka jalan bagi kolaborasi internasional dan terus memajukan pelayanan kesehatan jiwa yang lebih integratif di Tanah Air.

Seperti yang selalu saya sampaikan, kesehatan yang sejati tercipta ketika kita membangun jembatan antara tubuh yang kuat dan pikiran yang tenang.

Read Entire Article