PERDANA Menteri Palestina Mohammad Mustafa mengutuk keras serangan gencar Israel di Jalur Gaza. Dia menekankan bahwa prioritasnya adalah menghentikan agresi dan mencapai persatuan nasional.
Pernyataan ini disampaikannya dalam pertemuan ke-15 Dewan Pembina Yayasan Yasser Arafat, yang diselenggarakan bersamaan dengan Hari Solidaritas Nasional dan Internasional untuk Gaza dan para tahanan Palestina.
Mustafa menyatakan bahwa rakyat Palestina menghadapi agresi komprehensif dari Israel. Dia menekankan bahwa serangan Israel menargetkan warga Palestina dari segala usia dan jenis kelamin, khususnya wanita dan anak-anak di Gaza.
Baca juga : Israel Halangi Bantuan Kemanusiaan PBB untuk Gaza
"Ketika kita memperingati hari ini, hari solidaritas nasional dan internasional untuk Gaza dan para tahanan, kita menjadi sasaran agresi brutal dan meluas oleh pasukan pendudukan Israel terhadap rakyat kita," katanya, dilansir dari Anadolu, Minggu (4/8).
Mustafa juga mengutuk pasukan Israel karena melakukan Yahudisasi Yerusalem, memperluas permukiman ilegal, menganiaya tahanan, dan menyita dana Palestina.
Ia menekankan prioritas utama sekarang adalah melanjutkan upaya yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas untuk menghentikan agresi dan mencapai persatuan nasional dalam kerangka Organisasi Pembebasan Palestina.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem, di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.500 orang sejak 7 Oktober tahun lalu. Terlebih pula setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran pada Rabu (31/7).
Pada 19 Juli, Mahkamah Internasional mengeluarkan pendapat penting yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun di wilayah Palestina sebagai ilegal dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (I-2)