Prabowo Targetkan Produksi 100 GWh Baterai EV Nasional

1 month ago 18
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Prabowo Targetkan Produksi 100 GWh Baterai EV Nasional Presiden Prabowo Subianto.(Dok. MI)

PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan Indonesia akan memproduksi hingga 100 gigawatt hour (GWh) baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Target ambisius ini merupakan bagian dari pengembangan ekosistem industri baterai EV terintegrasi yang saat ini mulai dibangun.

Proyek kolosal ini dikembangkan oleh konsorsium yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Indonesia Battery Corporation (IBC), serta konsorsium perusahaan asal Tiongkok yaitu CATL, Brunp, dan Lygend (CBL). Konsorsium CBL sendiri merupakan bagian dari Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.

Pada fase pertama, pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 6,9 GWh dan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2026. Kapasitas ini akan ditingkatkan menjadi total 15 GWh pada fase kedua, atau setara dengan baterai untuk sekitar 300.000 unit mobil listrik.

"Hari ini kita saksikan peresmian proyek integrasi baterai EV dengan kapasitas 15 GWh. Tapi menurut laporan para pakar kepada saya, agar benar-benar mandiri, kita perlu mungkin (membangun) 100 GWh," kata Kepala Negara.

Hal ini disampaikan dalam acara peletakan batu pertama (groundbreaking) ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Minggu (29/6).

Lebih dari sekadar proyek industri, presiden menegaskan pengembangan ekosistem baterai ini adalah langkah penting menuju kemandirian energi nasional. Dia optimistis Indonesia bisa mencapai swasembada energi dalam lima hingga enam tahun ke depan, dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti tenaga surya.

“Salah satu jalan kita menuju swasembada energi adalah listrik dari tenaga surya, dan kunci dari tenaga surya adalah baterai,” tegas Prabowo.

“Saya diberi tahu para pakar, bangsa kita sungguh bisa mandiri energi. Hitungan saya, tidak lama, paling lambat enam tahun," tambahnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang turut hadir menambahkan, ke depan pemerintah tidak hanya memproduksi baterai untuk kendaraan, tetapi juga baterai untuk penyimpanan energi dari pembangkit tenaga surya (PLTS).

“Insyaallah, mitra-mitra kita bersedia mendukung pengembangan ini agar seluruh komponen produksi dilakukan di dalam negeri,” ujar Bahlil.

Proyek ini merupakan bagian dari strategi pembangunan industri baterai dari hulu ke hilir, terdiri atas enam subproyek terintegrasi. Nilai total investasinya mencapai US$5,9 miliar atau sekitar Rp95,5 triliun (kurs Rp16.194). Lalu, potensi multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi diperkirakan hingga US$49 miliar per tahun atau sekitar Rp793,506 triliun tergantung pergerakan harga komoditas.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan target jangka menengah adalah mengembangkan kapasitas hingga 40 GWh, seiring meningkatnya permintaan pasar untuk baterai PLTS. Ekosistem industri ini meliputi proses dari hulu seperti tambang, smelter, prekursor, katoda, hingga hilir seperti battery cell dan recycle/kick-off facility (RKF).

Investasi senilai US$1,2 miliar akan difokuskan di Jawa Barat untuk pembangunan battery cell yang dekat dengan pabrik perakitan kendaraan.

"Sementara itu, investasi sebesar US$4,7 miliar akan ditempatkan di Maluku Utara untuk pengembangan tambang, smelter, prekursor, katoda, dan RKF," tutur Politikus Partai Golkar itu.

Offtaker

Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho mengeklaim baterai kendaraan listrik (EV) yang diproduksi melalui proyek konsorsium tersebut telah diminati oleh sejumlah offtaker atau pembeli, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Saat ini, beberapa pembeli telah terkonfirmasi di pasar domestik, sementara permintaan ekspor sekitar 30% juga datang dari negara-negara seperti Jepang, India, dan Amerika Serikat (AS).

"Namun, nama-nama mitra belum dapat kamu umumkan karena masih dalam tahap finalisasi dengan CATL," jelas Toto.

Di sisi lain, dia menjelaskan pasar Amerika Serikat kini mulai terbuka kembali menyusul perubahan kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump. Hal ini memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk mengekspor produk baterai ke berbagai negara, termasuk AS, Tiongkok, Eropa, dan negara-negara di Asia Tenggara.

Menurutnya, pendekatan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif membuka peluang kerja sama dagang dengan berbagai pihak, tanpa bergantung pada satu blok negara.

Dihubungi terpisah, pengamat energi dari Energy Shift Institute Putra Adhiguna menilai Indonesia harus mampu mendapatkan nilai tambah dari hilirisasi industri nikel, sekaligus memastikan pengembangan industri baterai turut mendorong peningkatan standar lingkungan dan sosial di dalam negeri.

Sementara itu, tren penjualan kendaraan listrik (EV) secara global masih menunjukkan pertumbuhan tinggi, sekitar 25% per tahun, meski mulai melambat di beberapa wilayah. Sepanjang tahun terakhir, penjualan EV global mencapai 17 juta unit atau setara 20% dari total penjualan mobil dunia.

"Meskipun pertumbuhan EV di Amerika Serikat diperkirakan akan lebih lambat, pasar Eropa, Asia, dan Amerika Latin tetap menjadi wilayah yang menjanjikan," terangnya.

Namun, perubahan lanskap pasar global perlu dicermati. Saat ini, kata Putra, sekitar 70% kendaraan listrik baru di Tiongkok tidak lagi menggunakan baterai berbasis nikel. Hal ini menjadi sinyal bagi para produsen untuk mulai menyesuaikan teknologi mereka agar dapat memenuhi standar yang lebih tinggi, seperti yang diterapkan di Uni Eropa.

Lebih lanjut, perang dagang yang berlangsung antara negara-negara besar dapat berdampak bukan hanya pada industri EV, tetapi juga pada sektor otomotif secara keseluruhan. Dalam konteks ini, rantai pasok industri baterai dan kendaraan listrik memerlukan pasokan energi hijau yang lebih masif, sejalan dengan meningkatnya tuntutan terhadap dekarbonisasi dan transisi energi bersih. (H-3)

Read Entire Article